'Allied': Romansa Spionase Rasa Retro

'Allied': Romansa Spionase Rasa Retro

Candra Aditya - detikHot
Kamis, 24 Nov 2016 13:00 WIB
Foto: Paramount
Jakarta - Film pertama Brad Pitt pasca bubarnya makna kata "Brangelina" ternyata adalah sebuah film roman bernuansa klasik yang diberi judul 'Allied'. Disutradarai oleh Robert Zemeckis yang tahun lalu mempersembahkan 'The Walk' yang sayangnya gagal membuat banyak penonton terpesona meskipun menawarkan petualangan sinematis yang tiada duanya, film ini sekilas bisa dilihat seperti 'Mr. And Mrs. Smith 2'. Brad Pitt berperan sebagai agen bernama Max Vatan yang harus berpura-pura menjadi suami agen lainnya bernama Marianne (Marion Cotillard). Kemudian mereka beraksi dan menembaki para penjahatβ€”kali ini adalah pendukung Hitlerβ€”dengan stylish.

Tapi, kesamaan film ini dengan film yang akhirnya mempertemukan Brad Pitt dengan Angelina Jolie itu hanya berhenti sampai di situ saja. Jika 'Mr. And Mrs. Smith' menawarkan bumbu action dan komedi sebagai penyegar suasana, maka 'Allied' sesugguhnya adalah roman klasik yang bisa saja dibuat pada era 40-50-an.

Setelah berhasil membunuhi beberapa orang penting di kedutaan Jerman di Casablanca, Max dan Marianne akhirnya pergi. Sebelum mereka pulang, Max sempat bertanya apakah Marianne mau menjadi istrinya. Marianne mengucapkan iya. Mereka menikah, punya anak, memelihara ayam yang telurnya dijadikan sarapan. Sekilas, hidup mereka sepertinya sempurna. Sayangnya, tak lama kemudian bos Max berkata bahwa istrinya bisa jadi mata-mata Jerman yang menyusup. Sekarang, Max harus membuktikan apakah benar istrinya adalah semata-mata Jerman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Allied' benar-benar mengingatkan kita pada film-film roman zaman dulu. Lengkap dengan setting Casablanca yang seksi, dan dimainkan oleh dua dari beberapa bintang film paling menakjubkan yang pernah ada. Robert Zemeckis merekam keduanya dengan kamera Don Burgess, dengan sinematografi yang menakjubkan. Film dibuka dengan kehampaan gurun pasir, lalu sosok Brad Pitt turun dari langit; sebuah penanda bahwa Zemeckis tidak pernah main-main soal visual.

Zemeckis juga kerap mengambil gambar dari dalam kaca mobil atau melalui pantulan cermin. Framing yang unik ini semakin membuat penonton waspada. Visualnya seolah mengatakan, berhati-hatilah terhadap pantulan refleksi yang mungkin akan berbohong kepadamu. Hasilnya cukup efektif untuk membuat penonton dag-dig-dug.

Sayangnya, keseruan 'Allied' hanya berhenti sampai Max dan Marianne lolos dari Casablanca. Setelah itu, jadi agak kendor sampai akhirnya benar-benar hilang di babak ketiga. Skrip yang ditulis oleh Steven Knight memang lebih menonjolkan unsur romansa daripada intrik spionase. Tapi, tetap saja resolusi yang tidak memuaskan itu akhirnya berpengaruh banyak pada film ini.

Brad Pitt dan Marion Cotillard memang tidak bermain dengan luar biasa, namun cukup meyakinkan untuk menjadi agen rahasia yang saling jatuh cinta di tengah hiruk pikuk Perang Dunia kedua. Keduanya mempunyai chemistry yang baik. Cotillard sanggup meyakinkan penonton bahwa dia bisa menjadi agen ganda. Sementara raut muka Brad Pitt ketika dia diberi tahu bahwa istrinya mungkin adalah penyusup menunjukkan bahwa dia memang aktor kelas wahid.

Pada akhirnya, agak susah membandingkan film ini dengan film yang membuat seluruh dunia gempar akibat pernikahan Brad Pitt dan Jennifer Aniston berakhir. Jika Anda ingin menyaksikan film semacam 'Mr. And Mrs. Smith', 'Allied' jelas bukan jawabannya. Film ini minim adegan laga. Namun, jika Anda ingin menyaksikan film rasa retro dengan bintang-bintag sekelas Brad Pitt dan Marion Cotillard bercinta di dalam mobil di tengah gurun yang panas, 'Allied' adalah sebuah tontonan yang cukup menyenangkan.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.



(mmu/mmu)

Hide Ads