Ketika Seni Jalanan Masuk ke Galeri Privat

Ketika Seni Jalanan Masuk ke Galeri Privat

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 04 Nov 2016 16:45 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Jika berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, singgahlah ke d'Gallerie yang terletak persis di seberang Taman Barito. Bukan untuk melihat lukisan maupun seni patung, tapi seni jalanan kini masuk ke dalam ruang galeri di ajang Pekan Seni Urban Prancis-Indonesia yang tengah berlangsung hingga akhir pekan ini.

Karya seni jalanan yang ditampilkan kali ini bukan membuat grafiti dan mural ke dinding galeri. Tapi, karya para seniman ada di atas kanvas dan dipajang tanpa ada tema eksibisi atau keharusan tertentu.

Di pintu masuk d'Gallerie, karya dari seniman asal Yogyakarta Farhan Siki dan MIST sudah menyapa. Farhan tak hanya memajang lima panel lukisan yang diciptakannya khusus untuk eksibisi 'Off The Wall'. Tapi, secara spontan dia membuat grafiti di dinding.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini nggak ada arti apa-apa, spontan aja apa yang terlintas di pikiran saya tulis saat itu juga," katanya di sela-sela pembukaan pameran, Kamis (3/11/2016).

Baca Juga: Kostum Fluttershy di Panggung 'My Little Pony' Jakarta Jadi yang Tersulit

Ketika Seni Jalanan Masuk ke Galeri PrivatFoto: Tia Agnes/ detikHOT


Jika belok ke sebelah kanan, maka terdapat tiga panel besar ciptaan street artist Tutu. Terinspirasi dari fenomena media sosial, wajah tiga perempuan eksis di atas kanvas Tutu dengan beragam ekspresi.

Di ruang tengah, belasan karya seni jalanan lainnya menghiasi setiap sudut dari galeri. Ada Fenz, Kongo, Soni Irawan, Mist, Stereoflow, dan Tilt. Di tengah malam pembukaan, ke-10 seniman melakukan aksi secara bergantian menyemprotkan pilox berwarna hitam ke atas kemeja putih yang telah disiapkan.

Jika karya seniman lainnya menggunakan kanvas, berbeda dengan Darbotz. Lewat karakter monster hitam-putih yang diciptakan, Darbotz tidak memakai kanvas tapi tembok yang dibuat dari bahan resin. Seniman asal Jakarta itu menceritakan mengapa dia tidak ingin memakai kanvas.

"Saya ingin memindahkan tembok, seperti judul rangkaian acara ini 'Off The Wall'. Wall dalam artian tembok," katanya.

Usai malam pembukaan, karya para seniman masih bisa dilihat hingga awal Desember mendatang. Rangkaian 'Off The Wall' juga masih berlangsung di lokasi Yello Hotel Harmoni, IFI Thamrin, dan Museum Nasional.

(tia/mmu)

Hide Ads