Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, perhelatan budaya tahunan kelima kali ini mengusung tema 'Setelah 200 Tahun Serat Centhini: Erotisme & Religiusitas, Musyawarah Akbar Kita-kitab Nusantara'. Festival yang berisi seminar, pidato kebudayaan, musyawarah, diskusi penulis dan penerbit, workshop penulisan, eksibisi fotografi dan lukisan hingga seni pertunjukan itu akan dihadiri sekitar 300 peserta dari berbagai disiplin.
Direktur BWCF Yoke Darmawan mengatakan tema 'Serat Centhini' dipilih bukan hanya persoalan momentum. "Tapi untuk pertama kalinya para penulis, peneliti, periset, akademisi yang meneliti Serat Centhini bertemu dalam satu forum dan di sinilah BWCF ada," ujarnya usai jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, Samana Foundation bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Triawan Munaf pun hadir untuk memberikan sambutan sekaligus apresiasinya terhadap gelaran BWCF.
"Tahun lalu saya pernah menghadiri BWCF dan teringat akan perkataan Peter Carey yang pernah mendapatkan penghargaan di BWCF. Dukungan terhadap BWCF bukan hanya persoalan personal tapi lebih ke memajukan serta mengembangkan budaya nusantara," tutur Triawan.
Para pembicara yang mengisi materi di BWCF di antaranya adalah Timbul Haryono, Karsono W.Saputro, Kartika Setyawati, Agus Wahyudi, KH.Agus Sunyoto, Halilintar Lathief, Muhlis Hadwari, Dwi Cahyono, Elizabeth D.Inandiak, Gadis Arivia, Katrin Bandel, Dinar Rahayu, Robert Sibarani, hingga pidato kebudayaan yang akan dibawakan oleh Garin Nugroho.
Sedangkan para penampil yang akan berpartisipasi di antaranya Putu Fajar Arcana, Joko Pinurbo, Komunitas Lima Gunung (Magelang), PM Toh (Aceh), Komunitas Bissu (Sulawesi Selatan), koreografer Heri Lentho (Surabaya), sampai pementasan Serat Centhini oleh Agnes Christina asal Jakarta.
Selama 4 hari penyelenggaraan, BWCF 2016 diselenggarakan di The Heritage Convention Center, Hotel Plataran Borobudur, Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Ngablak, Gunung Andong Magelang, Hotel Atria Magelang, SMA Seminari Mertoyudan Magelang, dan di Pendopo Ndalem Ageng Pesanggrahan, Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta.
(tia/dal)