Seniman Bali Gelar Eksibisi Tunggal Terinspirasi Genosida 65

Seniman Bali Gelar Eksibisi Tunggal Terinspirasi Genosida 65

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 24 Mei 2016 12:25 WIB
Foto: REDBASE Foundation
Jakarta - REDBASE Foundation Yogyakarta mempersembahkan sebuah pameran tunggal seniman Dewa Ngakan Made Ardana. Berjudul 'HANA TAN HANA: Death and Life of the Unknown', eksibisinya dibuka pada 28 Mei mendatang.

Ia mengeksplorasi persoalan narasi visual tentang Bali dan logika 'Hana Tan Hana' yang memiliki metafora dari peristiwa yang terjadi di Bali. Melalui penggunaan bahasa visual, seniman membawa hipotesa dari banyak fragmen atau potongan masa lalu dengan beragam cara.

Baca Juga: Puluhan Batik Indonesia Dipamerkan di Museum Nasional Sofia Bulgaria

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kampung halamannya menggunakan filosofi tersebut sebagai kerangka acuan untuk memahami konsep-konsep abstrak sebagai dewa. "Dalam ranah subjektivitas, peristiwa genosida yang terjadi di tahun 1965 memiliki banyak tafsir," katanya, Selasa (24/5/2016).

Karya-karyanya mencerminkan setiap langkah dan representasi, serangkaian patung berukuran kecil yang abstrak, dan penjelajahan tinta di atas kertas. "Lukisan yang dipajang juga menggambarkan dimensi nyata dari cerita yang tertanam," lanjut dia.

Dewa Ngakan Made Arkana tinggal dan menetap di Yogyakarta. Pria kelahiran Bali di tahun 1980 itu adalah lulusan ISI Denpasar. Saat ini, ia berada di bawah REDBASE Art Managemen dan anggota dari Forum Ceblang Ceblung di Yogyakarta.

Sebagai orang Bali, sang seniman sering menyelidiki persoalan identitas dan ide tentang rumah serta keluarga. Khususnya, peristiwa genosida yang terjadi pada 1965 di Bali.

(tia/mmu)

Hide Ads