Salah satunya dari penulis 'Supernova' Dewi Lestari yang turut hadir dalam peluncuran Tesamoko di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Barat, kemarin. Bagi Dee--sapaannya-- perkenalan pertamanya dengan Tesaurus edisi pertama ketika menulis buku keempat.
"Saya sama dengan penulis lainnya yang ingin mencari kosakata yang variatif dan nggak pakai kata yang itu-itu saja. Menurut saya, orang yang memakai Tesaurus ada dua tipe," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya termasuk tipe keduanya. Yang bisa bebas dan iseng membaca Tesaurus secara acak," lanjut dia.
Baca Juga: Tesaurus Bahasa Indonesia Edisi ke-2 'Tesamoko' Rilis Hari Ini
Dee pun memiliki harapan agar Tesaurus Bahasa Indonesia dapat melebur terhadap penulis muda. "Karena mereka pelestari bahasa dan bisa jadi duta besar kosakata," tutupnya.
Di dalam Tesaurus Bahasa Indonesia edisi kedua yang dikenal dengan nama 'Tesamoko' (Tesaurus ala Eko Endarmoko), terdapat 29.865 lema dan 4.105 adalah kata tambahan atau baru. Kata-kata yang dihimpun Eko berdasarkan hubungan makna antara satu dengan kata lainnya. Di antarny sinonim (padanan kata), akronim (lawan kata), hipernim (kata umum), dan hiponim (kata khusus).
Saat ini, bukunya sudah tersedia di seluruh toko buku dan online di Indonesia. Setebal 832 halaman, Tesamoko dibanderol seharga Rp 225.000.
(tia/tia)