Eksibisi Persembahan Seniman Grafis Haryadi Suadi Dibuka Malam Ini

Jakarta - Januari lalu, Indonesia kehilangan salah satu seniman grafis handal, Haryadi Suadi, 76 tahun. Pria kelahiran Cirebon ini menekuni seni grafis sejak tahun 1970-an dan sepanjang kariernya, inilah pameran terakhir sekaligus tunggal terbesar dalam sejarah berkesenian Haryadi.

Dikuratori oleh Rizki A.Zaelani, eksibisi juga menampilkan karya-karya dari Almarhum dan kolaborasi bersama putra-putrinya, Radi Arwinda dan Risa Astrini. Lebih dari 120 lukisan dipamerkan (cat minyak dan akrilik pada kanvas), grafis (woodcut, serigrafi, linografi/cetak grafis lino, dan xerography), lukisan kaca serta embroidery.

Simak: Pameran Tunggal Anton Ismael Dibuka 1 April

Haryadi juga dikenal sebagai seorang perupa dan menggeluti seni lukis kaca. Empat karya ciptaannya menjadi koleksi dari Galeri Nasional Indonesia (GNI) sekaligus koleksi negara, yakni 'Dewi Kuan Im', 'Rahwana', 'Pesugihan', serta 'Surga dan Neraka'.  

Staf Pameran dan Kemitraan Galeri Nasional Indonesia (GNI) Desy Sari mengungkapkan pameran ini telah disiapkan sejak sebelum Almarhum wafat. "Ini akan jadi pameran besar karena sudah disiapkan dari tahun lalu," ungkapnya.

Eksibisi 'Pameran Persembahan Haryadi Suadi (1938-2016)' yang terselenggara berkat Galeri Nasional Indonesia dan Artmadilaga.Art&Culture Management akan dibuka malam ini pukul 19.00 WIB di Gedung A. Pameran bakal berlangsung sampai 10 April mendatang!

(tia/tia)