Namun, kali ini pria yang bernama Aditya Pratama atau akrab disapa Adit menampilkan karya yang berbeda. Tak lagi tampil dengan visual jenaka, tapi Adit menggunakan teknik layering di karya terbarunya di gelaran 'POPMART 2016' yang berlangsung di Artotel Hotel Thamrin, Jakarta.
"Karya saya terdiri dari enam seri. Rumah kardus yang skala-nya lebih kecil dari biasanya dan memang menggunakan material kardus," ungkapnya di Artotel Thamrin, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lulusan desain visual Bandung ini mengatakan enam karya tersebut disimbolkan sebagai sebuah rumah. Di setiap rumah, terdapat orang sakit jiwa yang disembunyikan oleh keluarganya.
![]() |
"Aku ngelihat kenapa ada orang gila yang disembunyikan. Kenapa nggak dibawa ke rumah sakit, diobati, atau disembuhkan, tapi banyak keluarga yang anggap aib dan menyembunyikannya," lanjut Adit.
Simbol 'orang sakit jiwa' digambar Adit dengan lambang mata maupun 'orang-orangan'. "Ide karya saya sesuai dengan tema Mad House yang disampaikan oleh kurator Artotel dan memang ini kondisi miris yang terjadi di Indonesia. Sakit jiwa tapi disembunyikan," pungkasnya lagi.
Kini, Sarkodit aktif berkarya di ranah seni. Beberapa karyanya pernah ditampilkan di berbagai media dan sebelumnya, Sarkodit meraih penghargaan dari Genkosha Illustration File Award 2015 dari Jepang. Karya-karya Adit bisa dilihat selengkapnya di akun Instagram @sarkodit!
(tia/tia)