IEP menjadi istimewa karena seluruh karakter yang ada di novel sebelumnya tampil secara bersamaan. "Di sini mereka bertemu dan menjadi titik awal tapi justru saya merasa harus diakhiri di seri keenam ini," katanya ditemui saat sesi media terbatas di kawasan Cinere Jakarta Selatan, Jumat (26/2/2016).
Di novel ini, karakter bernama Bodhi yang muncul di 'Akar', Elektra di 'Petir', Zarah Amala di 'Partikel', dan 'Alfa Sagala' di buku seri kelima Supernova 'Gelombang' disatukan dalam kehadiran bersama. Sejak awal terbit 15 tahun lalu, penulis yang akrab disapa Dee itu tak terbayang bukunya akan menjadi serial panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Eko Nugroho Tampilkan Karya di Pameran Batik Malaysia
Baginya, menggarap karya sebuah novel seperti lari maraton. "Beda sama cerpen yang satu atau tiga hari kelar. Setelah 'Petir', saya juga sempat vakum 8 tahun nggak ngerjain Supernova," tambah Dee.
Sebelum rilis serentak hari ini, IEP yang dicetak 10 ribu untuk pre-order bisa dibeli di toko buku online dan offline. Di antaranya Mizanstore.com, Temanbuku.com, Bukabuku.com, Bukukita.com, Bukubukularis.com, dan lain-lain. Sedangkan, 30 ribu cetakan lainnya sudah mulai disebar di penjuru Indonesia.
Marketing & Communication PT. Bentang Pustaka Ditta Sekar Cempaka menuturkan novelnya sudah disebar ke berbagai kota-kota besar di Indonesia. "Jawa-Bali sudah ada, Makassar sudah ada, Manado baru besok. Untuk Kalimantan ada Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, dan Palangkaraya," katanya.
Untuk di Sumatera, dari Medan sampai Bandar Lampung sudah tersedia novel IEP. "Tapi untuk Sorong di Papua, baru ada minggu depan," tandasnya.
Seri Supernova sudah populer sejak diterbitkan 'Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh' 15 tahun yang lalu. Kian populer ketika diadaptasi ke layar lebar oleh sutradara Rizal Mantovani dua tahun lalu. Seri 'Supernova 2: Akar' dilanjutkan pada 2002. Kemudian 'Supernova 3: Petir' (2004), 'Supernova: Partikel (2012), dan 'Supernova 5: Gelombang' (2014).
(tia/mmu)