Eksis di Usia 39 Tahun, Yuk Intip Sanggar Teater Koma!

Eksis di Usia 39 Tahun, Yuk Intip Sanggar Teater Koma!

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 25 Feb 2016 13:45 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Teater Koma menjadi salah satu teater tertua di Tanah Air. Berusia 39 tahun, kelompok teater yang masih eksis dan segera menyelenggarakan pertunjukan 'Semar Gugat' di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) ini memiliki sebuah sanggar yang terletak di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Sanggar yang sudah ditempati sejak 1995 itu tampak depan memang tidak terlihat seperti tempat latihan teater. Tapi, seperti sebuah rumah biasa pada umumnya. Sebelum jumpa pers 'Semar Gugat', kemarin, para awak media diajak untuk berkeliling dan melihat-lihat sanggar.

Dimulai dari bagian tengah sanggar yang berbentuk seperti panggung sebagai lokasi pelatihan. Ketik menaiki tangga ke lantai dua yang sempit, ditemui gudang tempat penyimpanan properti dan kostum-kostum yang pernah dipakai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sinilah kami menyimpan perlengkapan, properti artistik yang pernah dipakai di atas panggung. Ada yang pernah dipakai dan kami pakai lagi di pertunjukan lainnya. Jadi, sifatnya ada beberapa yang didaur ulang," kata salah seorang anggota Teater Koma, Desi kepada awak media.



Di bagian tengah gudang, terdapat belasan box yang kostum. "Kostum ini juga sifatnya daur ulang dan sudah ada kami simpan sejak awal Teater Koma berdiri," ucap Angga Yasti yang bertanggung jawab di bagian kostum.

Beranjak ke ruangan lainnya terdapat properti yang sudah berusia senja. Seperti mesin tik, lampu-lampu minyak, dan sebagainya. Di lantai satu, terdapat ruang perpustakaan dan yang berisi referensi dan koleksi buku-buku dari pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno.

"Nah, di ruangan inilah, Pak Nano menulis naskah. Hanya ada satu komputer tanpa jaringan internet. Dan tidak boleh ada yang pakai. Komputer ini fungsinya cuma untuk menulis naskah," kata Desi lagi.



Bahkan di rak-rak perpustakaan terdapat naskah Teater Koma yang sudah lama. Menurut penuturannya, pada 2000-an awalnya buku-buku ini sempat ditata oleh pustakawan dan diberikan label kategori. "Tapi sekarang banyak buku baru, jadi ditaruh-taruh aja," tambahnya.

Ke bagian berikutnya, terdapat meja tiket tempat anggota Teater Koma menerima telepon soal pemesanan tiket. Di seberangnya, kostum sekaligus irah-irahan yang akan dipakai untuk pementasan 'Semar Gugat' sudah disiapkan buat para pemain.



Nah, di gazebo sisi kanan terdapat ruang dokumentasi Teater Koma. Menurut penanggung jawab dokumentasi, Dorias Pribadi, dokumentasi pementasan dan hasil laporan media tentang Teater Koma sudah diatur sejak sanggar ini ada.

"Termasuk berita saat lakon Teater Koma dilarang pemerintah dan ada hasil penelitian mahasiswa juga kami simpan di sini," kata Dorias.

Dengan berakhirnya tur di ruang dokumentasi, maka usai sudah tur keliling Sanggar Teater Koma. Rumah yang sudah ditempati dan menjadi lokasi latihan teater itu bersifat terbuka. Siapa saja boleh datang, berkunjung, dan melihat latihan Sanggar Teater Koma. Selamat berkunjung!


(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads