'Triartspace' Jaring Peluang Bisnis Seniman di Pasar Seni

'Triartspace' Jaring Peluang Bisnis Seniman di Pasar Seni

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 05 Feb 2016 17:53 WIB
Foto: Triartspace
Jakarta - 'Triartspace' yang lahir pada 30 Oktober 2015 lalu tidak hanya berfungsi menjual karya-karya dari seniman Tanah Air. Namun, di balik itu semua bisnis start up ini juga menangkap peluang bisnis dan sistem mengelola seniman di pasar seni global.

Hal tersebut yang diungkapkan oleh salah satu pendiri Josua Alessandro ketika ditemui detikHOT di Artotel Hotel Thamrin, kemarin. "Orang Indonesia itu rata-rata sudah punya kekuatan di budaya masing-masing. Banyaknya sumber daya manusia atau seniman-seniman baru ini tidak terorganisir dengan baik," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Jo bersama dengan dua kawan karibnya yang juga pendiri Triartspace, Winta Paramita dan Aria Baja melanjutkan banyak dari seniman yang juga malas bersentuhan dengan persoalan bisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: 'Terjebak Nostalgia' Hadir dalam Bentuk Komik Online

"Jadi kita juga menjual, gimana caranya hidup dari karya ini. Akhirnya kita berpikir bikin sesuatu yang berjuang tapi juga menguntungkan seniman," ujarnya.

Dengan tujuan mengembangkan 'kreativitas' dan 'pasar seni', 'Triartspace' membawahi tiga hal. Yakni berfungsi sebagai agensi pekerja seni, konsultan pameran seni, dan toko seni online maupun offline.

"Nah, tiga hal ini yang kami coba wujudkan lewat Triartspace. Dan yang kami jual senimannya lebih ke kontemporer, tidak moden. Artinya, karyanya bisa diaplikasi ke produk-produk lainnya," tutur Jo.



Sampai saat ini sudah ada 27 seniman yang berada di bawah 'Triartspace' dan tersebar dari beberapa kota di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, dan lain-lain.

Jika ditelisik dari situs http://triartspace.com/, pelaku seni yang bergabung bukan hanya dari seni visual. Tapi juga komik, seni instalasi, seni fotografi, mural, seni patung, dan video mapping. "Prinsipnya adalah kami tidak mengikat seniman. Mereka boleh bekerja dengan proyek lain atau institusi lainnya!"

Beberapa nama yang ada karyanya di Triartspace adalah Hari Prast (Demokreatif), Franki Indrasmoro a.k.a Pepeng Naif (Frankkomik), Hendra HeHe, Lala Bohang, Kemala, Bayu Santoso (pemenang kompetisi artwork album band Maroon5 2015), Mule Muryawan (pemenang kompetisi artwork album band LifeHouse 2015), dan sebagainya.

Ruth Marbu, seniman visual asal Bandung mengatakan 'Triartspace' memudahkan seniman untuk membantu mencari proyek seni. "Karena jujur yah, saya juga malas kalau ngurus persoalan bisnis. Ketemu klien, bikin proposal, nego harga, atau hal-hal bisnis lainnya. Saya juga ada idealisme, dan Triartspace membuka peluang bisnis itu," ujarnya.

(tia/mmu)

Hide Ads