Kedua seniman tersebut bertemu saat berada di Melbourne tahun 2012. Dipamerkan di ruang utama Galeri Nasional Indonesia, 'Conversation' akan memajang seni patung, lukisan maupun seni instalasi dengan teknik yang bervariasi.
Dalam keterangannya, Entang mengatakan dirinya dan Sally punya berbagai macam ketertarikan dan ide-ide khusus yang sering muncul dalam setiap karya-karyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sama seperti tubuh dan organ, perbatasan dan tepian, sejarah, kolonisasi, dunia seni dan politik seni. Dan kami berdua menggunakan metodologi memotong (cutting) sebagai aksi konseptual (conceptual act) dalam praktik kesenian kami," katanya, Rabu (13/1/2016).
'Conversation' pun mengemas hubungan antara dua seniman dan hubungan mereka dengan kelompok yang tua dan baru. Serta organisasi dan institusi.
Dalam pamerannya kali ini, Sally menekankan hubungan keduanya di 'Conversation'. "Ini merupakan tindakan kepercayaan sebuah pertemanan, percakapan antara kedua seniman, dan pameran yang berbicara melebihi kemampuan kita," pungkasnya.
Conversation: Endless Acts in Human History diorganisir oleh Galeri Canna dengan kurator Suwarno Wisetrotomo (IDN) dan co-kurator Natalie King (AUS). Eksibisi akan berlangsung sampai 1 Februari 2016.
(tia/tia)