"Pementasan ini diadakan untuk merespons minimnya hiburan ramah anak-anak yang sarat akan nilai kehidupan," ucap produser 'Kekwa!' Yan Parhas, Senin (28/12/2015).
Selain itu, 'KEKWA!' juga diharapkan mampu menjadi alternatif rekreasi edukatif bagi anak dan keluarga di akhir tahun 2015. "Anak-anak memiliki peran penting untuk memperbaiki dan menjaga kelestarian alam," lanjutnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 'Fifty Shades of Grey' Versi Christian Rajai Penjualan Buku Dunia di 2015
Di tengah krisis yang terjadi Danum, anak Kepala Suku Aiduma (R.Aj.Aaliyah Diaz Safira) jatuh sakit secara tiba-tiba. Akhirnya, dengan niat mengobati Danum dan lingkungan alam di kedua desa, Kekwa bersama kawan-kawannya memutuskan pergi mencari Te Ao. Sebuah pohon kehidupan yang selama ini menjadi legenda yang menjadi penanda keseimbangan alam.
![]() |
Perjalanan mencari Te Ao ini bukannya terjadi tanpa hambatan. Pasalnya, menurut kisah-kisah dan catatan kuno Te Ao tidak ada di masa kini, melainkan di masa lalu. Pada akhirnya Kekwa dan kawan-kawan berhasil pergi ke masa lalu menggunakan sebuah mesin waktu buatan Apangsingik, seorang ilmuwan yang selama ini dianggap tidak waras.
Sesampainya di masa lalu muncullah permasalahan baru. Te Ao ternyata tidak ada di masa lalu karena ekosistem lingkungan di masa lalu masih baik-baik saja. Setelah melalui perdebatan yang tidak mudah, Kekwa dan kawan-kawannya memutuskan untuk pergi ke masa antara. Masa dimana kerusakan besar-besaran terhadap alam mulai terjadi karena keserakahan manusia. Meski terancam tak bisa pulang ke masa kini karena mesin waktu Apangsingik hanya bisa digunakan dua kali, mereka memutuskan tetap pergi ke masa antara untuk menemukan Te Ao.
Pertunjukan 'Kekwa! Alami Mimpimu' masih dapat disaksikan hari ini dan esok hari pada pukul 16.00 dan 19.30 WIB di GOR Klebengan, Yogyakarta. Tiketnya dibanderol seharga Rp 75 ribu, Rp 100 ribu, dan Rp 150 ribu, sesuai dengan pemilihan tempat duduk.
(tia/doc)