Autobiografi tersebut pernah dirilis pertama kali pada 1925 dan ditulis Hitler ketika berada di dalam penjara. Penerbitan ulang itu dilarang oleh pemerintahan negara Bavaria karena dianggap buku berbahaya. Namun, akhir tahun lalu hak terbit yang dipegang Bavaria segera berakhir.
Artinya, pemerintahan Jerman maupun penerbit manapun memiliki wewenang bebas untuk menerbitkannya ulang. Kabar ini pun sempat disambut kontroversial awal tahun 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Penerbitan Institute of Contemporary History (IFZ) di Munich, Andreas Wirsching mengatakan nantinya buku akan diterbitkan dalam dua volume besar. Ada 1.948 halaman yang dijual dengan harga β¬ 59 ($ 62) atau sekitar, sisanya berada di volume kedua.
Edisi 'Mein Kampf' yang terbatas tersebut akan diterbitkan sebanyak 3.500 sampai 4.000 eksemplar. Wirsching mengatakan publikasi ulang autobiografi Hitler bertujuan untuk 'menghancurkan mitos'.
Simak: 7 Perupa Buka Pekan Museum Seni Rupa dan Keramik
"Kami ingin menghancurkan mitos seputar buku Hitler. Selama 7 dekade, Bavaria yang memegang hak cipta setelah Perang Dunia Ke-2 melarang penerbitan dan publikasi ulang dengan alasan mencegah hasutan kebencian tapi pada akhirnya hak ciptanya habis, dan tanggal 1 Januari kami akan menerbitkan ulang ke publik," ungkapnya.
Sejarawan yang bertanggung jawab pada proyek mengatakan bukunya bukan hanya sumber maupun studi ideologi Nazi. "Tapi juga simbol dan salah satu peninggalan terakhir dari Reich Ketiga," tutupnya.
'Mein Kampf' sendiri berbicara tentang pandangan Hitler atas masa depan Jerman dan bangsa Yahudi. Di tahun 1933 saat berada di puncak kekuasaan, karena isi buku tersebut menyebabkan peristiwa 'Holocaust'. Buku tersebut juga tersedia bebas di kantor-kantor sipil selama masa pemerintahan Nazi di Jerman.
(tia/doc)