Namun, Walikota tidak tahu di mana posisi dari Inspektur Jenderal. Ia menerka-nerka setiap orang yang masuk ke desanya, sekaligus berpikir bagaimana cara menipunya agar balik ke pusat kekerajaan. Apakah korupsi salah satu jalan keluarnya?
Cuplikan naskah yang disadur dari 'Revizor' ciptaan Nikolai Gogol tak hanya memuat kritik sosial dan kemegahan sebuah panggung teater, yang biasa diproduksi Teater Koma. Tapi, sutradara Nano Riantiarno juga menampilkan unsur pewayangan Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, adegan yang ditampilkan Punakawan akan menelisik tema korupsi yang diangkat Teater Koma. "Kami membuatnya dengan unsur kultur masyarakat Jawa, biar terasa familiar," jelas Nano.
Pementasan 'Inspektur Jenderal' akan menampilkan aktor kawakan seperti Budi Ros, Ratna Riantiarno, Sari Madjid, Dorias Pribadi, Emmanuel Handoyo, Supartono JW, dan Asmin Timbil. Aksi kocak Panakawan akan dibawakan oleh Daisy Lantang, Ratna Ully, Angga Yasti, dan Tuti Hartati. Aksi ini dikepalai oleh Rita Matu Mona. Tak ketinggalan para pemain lainnya yakni Bayu Darmawan, Sir Ilham Jambak, Yulius Buyung, Julung Ramadan, Dana Hassan, dan Rangga Riantiarno.
Nantinya, para pemain akan dibalut dengan keindahan kostum karya Rima Ananda Omar. Serta keindahan tata artistik dan cahaya garapan Taufan S. Pentas 'Inspektur Jenderal' digelar pada 6-15 November 2015 di Gedung Kesenian Jakarta dengan harga tiket dibanderol Rp 75 ribu sampai Rp 350 ribu.
(tia/mmu)