Bangunnya Lagi Orkes Moral Pengantar Minum Racun

Bangunnya Lagi Orkes Moral Pengantar Minum Racun

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Rabu, 28 Okt 2015 09:40 WIB
Pesta ulang tahun OM PMR ke-38 tadi malam (Iqbal/detikHOT)
Jakarta - Kata 'orkes' begitu lama tidak terdengar dari panggung musik nasional masa kini. Tapi setidaknya sejak satu tahun terakhir, kata 'orkes' mulai sering diucapkan para pembawa acara lagi.

Terutama Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR). Orkes pimpinan Jhonny Madu Mati Kutu alias Jhonny Iskandar itu kini bangun dari tidur panjang selama sekitar 10 tahun dan kembali berjoget.

Sampai tadi malam, Selasa (27/10/2015) di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, OM PMR baru saja merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-38.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PMR itu lagi nyenyak-nyenyaknya tidur. Mereka-mereka lah yang datang ke rumah membangunkan orang tidur. Terpaksa kami bangun," cerita Jhonny Iskandar.

"Katanya, sekarang zaman stres, zaman resesi. Perlu lagu-lagu yang menghibur. Mereka datang dengan siapa, ada yang jadi manajer, ada yang urusin alat, semuanya. Ya sudah, ayo berangkat," sambung vokalis yang identik dengan kaca mata bolong berantai itu.

Mereka yang dimaksud Jhonny Iskandar adalah sebuah kelompok anak muda yang sering berkumpul di kafe bernama Borneo Beerhouse, Jeruk Purut. Abie, pemilik kafe tersebut, adalah penggagas yang membangunkan OM PMR, menyiapkan mereka (lagi) hingga akhirnya naik panggung lagi Juni 2013.

"Sekarang PMR sudah punya produk baru. Mini album bernama 'Orkeslah Kalau Bergitar'. Kami mengawalinya dengan ngambil lagu-lagunya anak-anak indie, ada Naif, Seringai, Efek Rumah Kaca dan satu lagu lagi punya kami sendiri. Semua lagunya diaransemen ala PMR," sambung vokalis pencipta alat musik harmonisir itu. Harmonisir adalah alat rekaan Jhonny yang diciptakan dari sisir dan plastik, lalu ditiutip seperti harmonika.

β€Ž"Kami mengaransemen lagu-lagu itu, sebab mereka yang awal-awal membangun kami tidur. Nantinya kami rencana ada full album juga," tutup Jhonny.

Mini album 'Orkeslah Kalau Bergitar' memuat tiga lagu parodi dari Naif berjudul 'Posesif' yang berganti menjadi 'Topan (Tato atau Panu)', Seringai berjudul 'Mengadili Persepsi' yang tak diubah liriknya sama sekali. Terakhir ada 'Cinta Melulu' dari Efek Rumah Kaca yang juga mendapat polesan khas PMR. Selain itu, lagu ciptaan mereka sendiri berjudul 'Time is Money'.

Orkes pelantun hits 'Judul Judulan' itu sampai saat ini masih dihuni personel yang sama sejak terbentuk 1977 silam. Ada Jhonny Iskandar, Boedi Padukone (gitar), Yuri Mahippai (mandolin), Imma Maranaan (bass), Ajie Cetii Bahadur Syah (perkusi) dan Harri Muke Kapur (kendang).

Dimulai dari situ hingga sekarang, OM PMR sudah merilis 16 album studio, termasuk mini album terbaru. Ditambah lagi tujuh album kompilasi. Salah satu yang paling melambungkan nama OM PMR adalah album bertajuk 'Judul-Judulan' yang rilis pada 1987.

(mif/tia)

Hide Ads