Kurator 'ROOTS' Asikin Hasan menceritakan sejak abad ke-19 Raden Saleh sudah memamerkan karyanya di Eropa. "Tema ini terdiri dari banyak lapisan di dalamnya," katanya usai temu media di Galeri Nasional Indonesia, Minggu (11/10/2015).
Simak: Instalasi 1500 Batang Bambu Joko Avianto Pukau Pengunjung Frankfurter Kunstverein
Β
Di tahun 1938, maestro S.Sudjojono membentuk Kelompok Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Saat itu, banyak pertentangan antara Gerakan Seni Rupa Baru dengan karya yang beredar di ranah Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti 1500 batang bambu yang dibawa Joko Avianto. Bambu yang biasana digunakan masyarakat untuk tradisi Jawa Barat didekonstruksi dengan cara yang berbeda. Serta Eko Nugroho yang meminjam idiom seni rupa jalanan, mampu merekam suarat di masyarakat pasca reformasi.
Lalu Jompet Kuswidananto dan grup Tromarama yang menggunakan handuk merek 'Good Morning' yang diproduksi massal di Tiongkok. Eksibisi 'ROOTS' digelar hingga 10 Januari 2016.
(tia/mmu)