Tak perlu ke New York dan London untuk menonton pertunjukan teater musikal berkelas tinggi dan terbaik di dunia. Di Ciputra Artpreneur Jakarta, pementasan 'The Sound of Music' dari Andrew Llyod Weber dan David Ian melalui West End Musical Theater, London Palladium tampil pertama kalinya di ibukota dalam tur keliling sebelum mampir ke Australia akhir tahun ini.
Ruang pertunjukan berkapasitas 1300 kursi tersebut dipadati oleh penonton beragam usia. Tepat pukul 20.15 WIB, pentas pun dimulai. Dalam suasana temaram di sebuah gereja kecil di Austria, belasan biarawati muncul membawa lilin-lilin dan membaur di tengah penonton.
Lagu 'Prelude/ The Sound of Music' mengalun indah dengan latar pegunungan. Maria Rainer yang bercita-cita menjadi biarawati dan gemar menyanyi dihadapkan pada satu keputusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maria sedih tapi harus menjalani kehidupan barunya. Bersama gitar dan koper butut, Maria sampai di kediaman Von Trapp yang megah dan besar. Ketika tengah berdoa, Captain Von Trapp muncul.
"Siapa kamu?"
"Saya Maria Rainer," jawabnya.
"Apa ini hanya gaun bagus yang kamu kenakan?" tanya Captain kepada Maria yang menjawab gelagapan.
Pertemuan singkat keduanya membawa kesan tak mengenakkan. Maria melihat Captain memperlakukan anak-anaknya seperti di militer. Lambat laun, ia mengajari mereka menyanyi, menari, dan bermain.
Termasuk di lagu 'Do Re Mi' yang mengajarkan nada-nada lagu dengan mudahnya. Captain pun jatuh cinta dan mengajaknya menikah. Petualangan keluarga Von Trapp tak berhenti sampai di sana. Kebahagiaan mereka harus terenggut dengan kekuasaan Nazi di Austria yang mengancam keluarga kecilnya.
Pertunjukan 'The Sound of Music' yang pernah diadaptasi ke versi layar lebar pada 1965 silam, membuat namanya kian dikenal se-antero negeri. Pentasnya melegenda, dicintai, dan disambut baik oleh para penggemarnya. Pagelaran yang lahir di tahun 1959 pernah memenangkan 6 Tony Awards. Di antaranya untuk arasemen musik dari Richard Rodgers dan Oscar Hammerstein di kategori Best Musical, Best Pictures, dan lain-lain.
'The Sound of Music' Jakarta, menurut produser David Ian akan memanjakan penonton dengan gelaran spektakuler. "Setting 1930-an pegunungan Austria, lagu-lagunya yang diperdengarkan langsung dari atas panggung, aksi dan kekocakan para pemain menambah pentasnya makin semarak," kata Ian.
Perkatannya memang benar, pertunjukan sekitar 2,5 jam tersebut membuat para penonton terbuai oleh lagu-lagu 'The Sound of Music' dan membuat terhibur. Kehangatan Maria bersama anak-anak Von Trapp pun tampil menyentuh, ditambah lagi dengan aksi dua pemain Indonesia, Ai Kumara dan Arash Buana tadi malam. Pentas ini diselenggarakan sampai 18 Oktober mendatang. So, dont miss it!
(tia/mmu)