Bersinergi dengan pemerintahan Desa Panggungharjo, perhelatan ini sekaligus menandai dibukanya rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Desa Panggungharjo, hingga Desember 2015. Selain di Lapangan Prancak, dua titik dipilih menjadi tempat diselenggarakan rangkaian Panggung Literasi Selatan yaitu di Halaman Radio Buku dan Kantor Kelurahan Panggungharjo.
Dalam keterangannya, Senin (5/10/2015), beragam kegiatan yang menampilkan kreativitas dan potensi masyarakat lokal. Seperti pameran, pasar, pertunjukan, diskusi, pemutaran film, dan kirab budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Kirab Budaya diikuti oleh 18 kelompok. Terdiri dari warga dari beragam dusun yang ada dalam wilayah administratif Kelurahan Panggungharjo diantaranya Geneng, Garon, Ngireng-Ireng, Kweni, Cabeyan, Pelemsewu. Dalam kirab ini, potensi desa wisata Panggungharjo diperlihatkan, selain dalam keikutsertaan, juga partisipasi dalam pembukaan dapur umum sebagai wujud penanaman nilai kegotongroyongan dalam desa. Berangkat dari Lapangan Prancak, Perempatan Samsat, Pedukuhan Sawit, Jogoripan, dan kembali lagi ke Lapangan Prancak.
Pertunjukan puisi poskolonial yang dikelola komunitas sastra Ngopi Nyastro. Panggung juga menghadirkan orasi sastra dan budaya oleh sastrawan Saut Situmorang yang diselenggarakan di halaman Radio Buku.
Selain itu, komunitas-komunitas yang tergabung dalam rangkaian acara Panggung Literasi Selatan masing-masing membuat kegiatan yang membuat acara menjadi semakin beragam. Seperti Komunitas Kretek yang membuat diskusi menarik seputar kopi, kretek dan negara dihadirkan tepat pada Hari Kretek yang jatuh pada tanggal 3 Oktober 2015 juga membuat Kompetisi Nyete (melukis diatas kretek).
Bunda Kata yang membuat workshop Tindes Art, Pindai Media yang menawarkan makalah bermutu dan bisa di unduh serta gandakan. Kamar Jombloo yang dirancang oleh Seniman Ruang Kelas SD (RKSD) dengan karya-karya “photosopan” Agus Mulyadi yang membuatnya menjadi selebritas kesepian dan parade poster meme-meme marxis yang tragis dari Dewan Kesepian Jakarta (DKJ).
Serta bekerjasama dengan Kamissinema ISI yang memutarkan film Afrika ‘Finding Fela’. Dan masih banyak lagi Komunitas yang tergabung seperti MojokDotCo, Warung Arsip, Ngopi Nyastro, RKSD, Jawigraphy, Warkop Bintang Mataram 1915, Dongeng Kopi dan kolektor-kolektor zine dari Yogyakarta, Bandung, dan Solo.
(tia/mmu)