Kurator pameran sekaligus founder Arcolabs Surya University Jeok-ok Jeon memilih menghasilkan beragam karya dengan pencapaian teknologi informasi dan komunikasi. "Pameran ini memberikan kesempatan yang berharga bagi para pengunjung untuk berinteraksi dengan karya seni," katanya dalam siaran pers yang diterima detikHOT, Jumat (21/8/2015).
Baca Juga: Sekuel 'Fifty Shades of Grey' Raup Keuntungan Rp 1,6 Triliun
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan karya-karya seniman Indonesia dikuratori oleh Rifky Effendi. Ia memberikan pandangan bahwa karya seniman Indonesia juga memberikan gambaran perkembangan praktek seni rupa.
"Para seniman ini mencerna berbagai nilai dan esensi secara berbeda-beda, baik fokus pengamatan maupun pemahaman mediumnya," ujar Rifky.
Seperti karya video mapping ayng ditampilkan oleh Eldwin Pradipta. Ia menghasilkan imej topeng-topeng khas Bali yang perlahan mengalami 'pelelehan'.
Para seniman yang berpartisipasi adalah Angga Cipta (IND), Antonio S. Sinaga (IND),Argya Dhyaksa Nindita (IND), Bagus Pandega (IND), Eldwin Pradipta (IND), Erianto (IND), Francy Vidriani (IND), Han Kyung Woo (KOREA), Kelompok Pemuda Setempat (IND), Kim Taehoon (KOREA), Lee Yeseung (KOREA), Maharani Mancanagara (IND), Misung (KOREA), Patriot Mukmin (IND), Sarita Ibnoe (IND), Shinseungback Kimyonghun (KOREA), Tara Astari Kasenda (IND), Yoo Hyun Mi (KOREA), Yudha Kusuma Fehung (IND).
Eksibisi 'NEW FUTURE: The 3rd Korea-Indonesia Media Installation' terselenggara berkat Pusat Kebudayaan Korea dari Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia dengan Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia diadakan di Art Space:1, Art:1, Jakarta. Pembukaannya sediri diresmikan oleh Duta Besar Republik Korea kepada Indonesia, Mr. Cho Tai Young pada 21 Agustus pukul 19.00 WIB.
Jangan lupa baca HOT Feature, Luna Maya Versus Aura Kasih!
(tia/ron)