Dilelang Rp 13,5 M, Grafiti Banksy di Bethlehem Jadi Kontroversi

Dilelang Rp 13,5 M, Grafiti Banksy di Bethlehem Jadi Kontroversi

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 30 Jul 2015 07:55 WIB
Dok.BBC
Jakarta - Grafiti ciptaan Banksy biasanya sering ditinggalkan dan terabaikan begitu saja. Namun, salah satu karya seninya 'Donkey Documents' yang berada di Tepi Barat Bethlehem kini dilelang senilai Rp 13,5 miliar.

Dilansir dari BBC, Kamis (30/7/2015), grafiti tersebut dibuat pada 2007 lalu. Sedangkan satu grafiti lainnya yang diciptakan Banksy di Detroit tahun 2010 'I Remember When All This Was Trees' juga dilelang.

Rumah Lelang Julien tengah mengumpulkan dana bagi masyarakat untuk penjualan dua grafiti tersebut. Selama ini, dalam sebuah wawancara seniman asal Inggris itu diketahui tidak ingin menghapus dan menjual karyanya. Ia ingin grafitinya tetap berada di kota asal, tempat ia membuat grafiti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karya mural yang tadinya ada di tembok Bethlehem ini pernah dibuat Banksy saat kunjungannya ke perbatasan Tepi Barat," ujar Banksy.

Sebelum lelang berlangsung, mural pertama kali muncul di Los Angeles tahun lalu. Meski grafiti Banksy bertebaran di mana-mana dan kerap dijual, hal ini justru menimbulkan kontroversi. Banyak yang beranggapan, grafitinya seharusnya berada di ruang publik, bukan diperjualbelikan di balai lelang.

Sebelumnya, grafiti Banksy di sebuah toko di London utara juga diprotes warga. Pasalnya, mural itu dipindahkan dan dijual di Rumah Lelang London dengan harga Β£ 750.000 atau sekitar Rp 15,8 miliar.

(tia/tia)

Hide Ads