Siapakah Ai Weiwei, Seniman Tiongkok Paling Berpengaruh di Dunia?

Siapakah Ai Weiwei, Seniman Tiongkok Paling Berpengaruh di Dunia?

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 23 Jul 2015 09:00 WIB
Seniman Ai Weiwei (Dok.Getty)
Jakarta -

Nama Ai Weiwei menjadi salah satu seniman terpenting di seni kontemporer Tiongkok dan dunia. Karya seni instalasi, mural, fotografi maupun patung buatannya selalu menarik perhatian publik sekaligus mampu mengkritik pemerintah.

Usai berita pengembalian paspor Ai Weiwei kemarin, akhirnya seniman ini bisa bebas bepergian lagi ke luar negeri. Beberapa negara dijadwalkan akan dikunjunginya dalam lawatan seni, seperti Jerman, Inggris, maupun New York. Siapakah Ai Weiwei?

Pada 2008 silam, putra penyair Ai Qing ini berkolaborasi dengan arsitek Swiss, Herzog dan De Meuron sebagai konsultan artistik pembangunan Stadion Nasional Beijing. Namun, ia juga merupakan seorang aktivis yang aksinya menentang kebijakan pemerintah komunis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Dilarang ke Luar Negeri 4 Tahun, Akhirnya Paspor Ai Weiwei Dikembalikan

Pada Januari 2011, galeri pribadinya di Shanghai dirubuhkan dan sebulan kemudian pameran tunggalnya dibatalkan atas desakan pemerintah. Ai juga pernah ditangkap kepolisian tanpa tuduhan resmi. Penangkapan keduanya terjadi 2011 silam ketika ia dituduh melakukan pelanggaran keuangan.

Dilansir berbagai sumber, Kamis (23/7/2015), menurut organisasi HAM, kasus Ai Weiwei sarat dengan kepentingan politik. Oleh karena itu, para aktivis dan seniman dunia mendukung pembebasan Ai Weiwei. Tak bergeming, pemerintah tetap menahan Ai Weiwei dipenjara selama 81 hari dan beralasan Tiongkok adalah negara hukum. Mereka berpendapat pria kelahiran 18 Mei 1957 itu tak bersalah.

Sejak itu, ia dilarang bepergian ke luar negeri, paspornya pun ditahan. "Mereka mengatakan akan mengembalikannya tapi selalu ditahan-tahan," ungkapnya dalam sebuah wawancara.

Usai pembebasan dirinya, Ai Weiwei pun menerima uang senilai 15 juta yuan atau sekitar Rp 31,2 miliar.

"Sekarang saya akan mengunjungi putra saya di Jerman. Ia sudah tinggal di sana selama setahun lalu ke New York dan London untuk menyelesaikan karya instalasi 100 biji bunga matahari," jelasnya.

Selain instalasi biji matahari di Galeri Tate Modern London, karya fenomenal Ai Weiwei lainnya juga pernah dipamerkan di penjara Alcataraz. Maret 2015 lalu, Amnesty Internasional memberikan penghargaan hak asasi manusia kepada seniman Ai Weiwei atas kebebasan berekspresinya di seni kontemporer.

(tia/tia)

Hide Ads