Setelah Leila bergabung dengan sebuah agen sastra, Pontas Literary Agency, penerbit di Belanda dan Jerman pun menyusul menyatakan ketertarikan mereka untuk menerjemahkan ‘Pulang’. Semua berawal dari saran John McGlynn dari Yayasan Lontar agar Leila memiliki agen sastra. John sendiri tertarik menerjemahkan ‘Pulang’ ke dalam bahasa Inggris.
“Setelah John menyelesaikan draft awal penerjemahan 'Pulang' , dan Pontas Literary Agency membaca terjemahannya, mengajak saya menjadi klien dan mulailah kontrak kerja sama kami di awal tahun 2013,” kisah Leila kepada detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Seingat saya, kala itu Indonesia sudah ditunjuk menjadi tamu kehormatan untuk Frankfurt Book Fair 2015, tapi masih belum bergerak. Dan, Komite saat itu masih Komite lama saat Mendikbud di masa pemerintahan SBY,” lanjutnya.
Leila bersama novelnya ‘Pulang’ memang akan menjadi bagian dari kehadiran Indonesia sebagai tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 yang akan digelar Oktober nanti. “Namun, yang sangat berjasa menggedor pintu penerbit adalah agen sastra saya,” tegasnya.
Tentu saja tak dipungkiri, dengan adanya FBF yang menyediakan dana penerjemahan, ikut membantu proses kehadiran ‘Pulang’ dalam bahasa asing. Namun, menurut Leila, para penerbitnya telah menyampaikan bahwa apakah Indonesia menjadi tamu kehormatan FBF atau tidak, mereka akan menerbitkan ‘Pulang’.
Dan, tak hanya itu. Berkat Pontas Literary Agency pula, nukilan novel ‘Pulang’ terpilih untuk masuk ke buku ‘Novel of the World’. Ini sebuah buku yang memuat 104 cerita dan 104 penulis perempuan di dunia, merupakan proyek Expo Milano di Italia. “Sama sekali tidak ada kaitan dengan FBF,” ujar sastrawan yang juga dikenal sebagai kritikus film dan penulis skenario itu.
Selain Leila S Chudori, sastrawan Indonesia lainnya yang kini berada di bawah naungan Pontas Literary Agency adalah Eka Kurniawan, penulis novel ‘Cantik itu Luka’ dan ‘Lelaki Harimau’. Sebelumnya, semasa hidupnya Pramoedya Ananda Toer juga tergabung dalam agen sastra tersebut.
Novel ‘Pulang’, yang secara sederhana bisa diringkas sebagai “drama keluarga, persahabatan, cinta, dan pengkhianatan berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah (Indonesia, 30 September 1965; Prancis, Mei 1968; dan Indonesia, Mei 1998)”, diterbitkan pertama kali pada Desember 2012 oleh Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, dan langsung mengalami cetak ulang dalam sebulan. Hingga September 2014, novel tersebut telah cetak ulang sebanyak 5 kali, dan berganti desain sampul.
(mmu/mmu)