Tim peneliti kini tengah meneliti kebenarannya. Namun, mereka juga mengakui jika penggunakan bahan kulit manusia lumrah terjadi di era tersebut. Ada yang mengaitkannya dengan buku-buku penerbitan medis, tapi ada juga buku yang berbau mistis.
"Para dokter bisa membedah mayat dan menggunakan kulitnya yang berwarna kecokelatan," ungkap perwakilan tim peneliti Donovan, dilansir detikHOT dari Buzzfeed, Rabu (17/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada juga para penulis dan ilmuwan yang rela menyumbangkan tubuh mereka. Tapi Donovan juga membantah jika semua buku di masa tersebut menggunakan kulit manusia.
"Ada juga yang memakai kulit binatang dan bukan kulit manusia saja. Tapi kami masih menyelidiki untuk tahu kebenarannya dan menginformasikan ke khalayak," lanjut Donovan lagi.
Kini, Donovan bersama tim peneliti dari Universitas Notre Dame bersama ilmuwan dari New York masih memeriksanya. Informasi mengenai buku tua itu pun menjadi perbincangan di kalangan kolektor buku, industri penerbitan, dan pecinta buku.
(tia/tia)