Dilansir dari BBC, Senin (25/5/2015), di Museum of Modern Art New York, hanya terdapat 24 lukisan dari 1.241 karya Pablo Picasso yang dapat dilihat untuk umum. Serta ada satu dari 145 lukisan karya Ed Ruscha yang juga dipamerkan.
Direktur Berlinische Galerie, Thomas Kohler mengatakan museumnya tidak memiliki ruangan yang banyak. "Museum hanya seluas 1.200 meter persegi untuk memajang karya seni dan kami memajang karya yang populer saja," katanya.
Baca Juga: Cucu Picasso Jual Karya Seni Kakeknya Demi Lupakan Masa Kecil
Berbeda dengan koleksi Museum of Modern Art, New York. Masih ingat dengan koleksi Henri Matisse yang berjudul 'The Swimming Pool' yang dipajang tahun lalu dan meraih pengunjung terbanyak?
Instalasi yang terbuat dari kertas yang dibuat Matisse untuk ruang makan tersebut mendapatkan pujian dari publik. Karena, pelindungnya telah rapuh dan berwarna kusam. Kertas putih tempat potongan birunya juga sudah ternoda.
Untuk restorasi (perbaikan) karya Matisse tersebut membutuhkan waktu lama. "Karena itu rangkaian mahakarya Matisse hanya kami pajang temporer dan setelah pameran tutup, lukisan dicopot dan dikembalikan ke kotak penyimpanan dengan suhu yang dikontrol."
Selain itu, alasan lainnya pihak museum menyembunyikan mahakarya koleksi karya seninya adalah mengontrol dari iklim yang ekstrim.
"Para kurator memindahkannya ke tempat penyimpanan bawah tanah yang suhunya dikontrol dan aman dari serangan para pendukung revolusi," ucap perwakilan Tehran Museum of Contemporary Art, Iran. Museum tersebut memiliki karya seni Picasso, Pollock, dan Warhol yang pernah dibuka untuk publik saat dibukanya Museum Seni Kontemporer Teheran tahun 1977 sampai terjadinya Revolusi Iran tahun 1979.
(Tia Agnes Astuti/Atmi Ahsani Yusron)