Direktur IFI Bertrand de Hartingh mengatakan, di usia dekade yang kedua, festival seni budaya ini tidak hanya menampilkan seniman yang ada di Prancis saja. "Tapi kami mau pergi lebih jauh untuk berbagi mitra dengan Indonesia," ungkapnya saat jumpa pers di auditorium IFI, Senin (11/5/2015).
Baca Juga: Karya Seni 'Gereja Jadi Masjid' di Venice Biennale 2015, Dibuka untuk Publik?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Printemps Francais akan dibuka mulai 11 Mei dan berakhirnya pada 16 Juni. Kota-kota yang akan ikut memeriahkannya adalah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Surabaya, Malang, Bali, Medan, dan Pontianak.
"Kami tidak menggelarnya di Makassar seperti tahun lalu tapi rencananya di Ambon akan dilaksanakan tahun depan," kata Hartingh.
Berbagai program musik aktual, musik klasik, seni visual, tari hip hop, sirkus kontemporer, teater, jazz, dan seni pertunjukan akan mengisi Printemps Francais 2015. "Ada project musik album bareng seniman Indonesia Risa Sarasvati dan grup band Prancis Gran Kino," ucap Atase Kebudayaan IFI Didier Vuillecot.
Beberapa pertunjukan yang akan digelar pementasan antara boneka tangan Prancis Guignol dan tokoh punawakan pewayangan Jawa. Kemudian, grup musik asal Prancis, Gran Kino dan Sarasvati dari Indonesia yang melanjutkan kolaborasinya sejak 2013 silam.
Seniman visual asal Surabaya Agus 'Kucing' dan Jenny Lee yang akan menyuguhkan karyanya di IFI Surabaya. Fotografer Erik Prasetya dengan karya-karya fotografi jalanan 'Estetika Banal' di IFI Jakarta. Serta Bonita and the HUS Band yang juga akan tampil di kota yang sama.
(tia/mmu)