Salah satu Dewan Kurator UWRF 2015 Ketut Yuliarsa mengatakan banyaknya minat naskah yang masuk dan diseleksi kurator itu mencerminkan semarak dan semangat menulis. Serta dunia penerbitan di Indonesia.
"Beragamnya tema, aliran dan gaya penulisan dari buku-buku kesehatan, masalah lingkungan, kewanitaan, sampai tema homoseksualitas, membuktikan bahwa penulis muda Indonesia sekarang lebih berani mengungkap dan menelusuri permasalahan hidup yang tidak banyak ditulis pada waktu sebelumnya," ungkap Yuliarsa kepada detikHOT, Rabu (6/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, ke-16 penulis muda yang terpilih itu akan diundang dan didanai untuk tampil selama penyelenggaraan UWRF 2015. UWRF akan dihadiri sekitar 100 penulis asing dari 20 negara. Selain itu, sejak 2008 lalu karya-karya para penulis terpilih akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi dwi-bahasa.
Seluruh proses kurasi dan partisipasi penulis Indonesia didanai bersama oleh UWRF dan HIVOS, lembaga pendanaan internasional dari negara Belanda.
"Untuk menjamin transparansi dan obyektifitas proses kurasi, UWRF selalu mempercayakan kepada Dewan Kurator yang anggotanya dipilih dari penulis dan akademisi yang berintegritas. Keanggotaan dewan kurator juga selalu diganti setiap tahunnya," ujar Manajer Umum UWRF, Kadek Purnami.
Festival sastra yang sudah digelar ke-12 kalinya ini mengambil tema '7.000 Islands of Imagination'. Serta akan berlangsung pada 28 Oktober hingga 1 November 2015 di Ubud, Bali.
(tia/mmu)