.webp)
Lambat laun, penjualan scarf karya seniman Tanah Air menjadi tren dan booming dengan sendirinya. Motif scarf tidak hanya polos, satu warna maupun satu motif saja, tapi menjadi unik.
Salah satu penggemar karya-karya scarf tersebut adalah Angela, 22 tahun. Mahasiswi seni di universitas ternama Jakarta ini menyukai membeli scarf yang dilukis seniman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motifnya beda dan nggak pasaran, itu unik dan bagusnya. Karena lebih segmented dan dibuat terbatas," katanya kepada detikHOT belum lama ini.
Harga scarf yang terbilang mahal itu pun rela dibelinya. "Nggak apa-apa dong. Karena kita menghargai rights dari yang membuatnya. Jadi wajar segitu," kata Angela.
Salah satu seniman yang melukis di atas scarf adalah Diela Maharanie yang terkenal dengan gaya nyentrik dan pop art. Ditemui detikHOT beberapa waktu lalu, Diela mengaku mulai melukisnya di tahun 2010 saat ia mencoba berbagai medium. "Saya coba jual dan alhamdulillah yang suka juga banyak dan menerima banyak pesanan," ujarnya.
Di setiap bazaar seni pun, Diela konsisten menjual berbagai produk-produk dari hasil proses keseniannya. "Ada yang hardcase handphone, scarf, psotcard, printing ilustrasi, dan macem-macem," ungkap Diela. Selain itu, seniman Fika Julia juga mencoba peruntungannya di produk scarf.
"Seperti di Catalyst Art Market minggu lalu, aku bawa beberapa stok scarf dan alhamdulillah laku terjual. Banyak yang nanya motifnya ini apa, dan keunikannya apa," kata Fika.
Kali ini, detikHOT akan membahas mengenai tren melukis di atas scarf. Simak artikel berikutnya hanya di detikHOT!
(tia/mmu)
