Rio dan Donny berperan menjadi Sahat dan Tigor, sepasang sahabat dari Samosir, Sumatera Utara. Keduanya, harus melewati tantangan yang berbeda dan cukup sulit. Apa itu?
Baca Juga: Ada Karakter Tambahan di Film Remake 'Bulan Di Atas Kuburan'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sahat itu seorang penulis novel, penulis puisi di kampungnya. Karena dia penulis, dialognya sepanjang film itu harus indah. Tantangannya adalah kalau apa yang diucapkan itu nggak sampai ke penonton. Sangat disayangkan kalau sampai terjadi," tutur aktor yang sebelumnya baru merilis film 'Filosofi Kopi' itu.
Namun, lain Rio lain juga Donny. Aktor yang terkenal lewat banyak film action itu mendapat tantangan berat saat berenang di tengah Danau Toba.
Baca Juga: Urbanisasi Jadi Isu Utama Film 'Bulan Di Atas Kuburan'
"Ada satu adegan dimana saya harus berenang di tengah Danau Toba. Saat itu sudah jam setengah 5 sore, sedangkan matahari akan terbenam kira-kira satu jam lagi. Itu susah banget ya. Marking-nya susah, belum lagi angin kencang, dan tim sudah buru-buru semuanya," cerita Donny tentang adegannya di danau terbesar di Indonesia itu.
"Tapi Alhamdulillah, karena semua orang memberikan yang terbaik sesuai bidangnya masing-masing, alam juga mendukung semuanya. Adegan itu jadinya indah banget," pungkas aktor 36 tahun itu.
'Bulan Di Atas Kuburan' merupakan film daur ulang dari tahun 1973 karya Asrul Sani. Terinspirasi dari sajak Sitor Situmorang berjudul 'Malam Lebaran'. Dijadwalkan, film arahan Edo WF Sitanggang itu tayang dua hari lagi, tepatnya 16 April mendatang.
(mif/ron)