Kurt Cobain, Jainisme, Boddah dan Buddha

21 Tahun Kepergian Kurt Cobain

Kurt Cobain, Jainisme, Boddah dan Buddha

- detikHot
Rabu, 08 Apr 2015 09:16 WIB
Jakarta -

Kurt Donald Cobain ditemukan tewas di kediamannya di Seattle, Washington DC, Amerika Serikat pada 8 April, tepat hari ini 21 tahun yang lalu. Tapi leader Nirvana itu sebenarnya tutup usia dengan cara mengenaskan pada 5 April 1994. Mengenang kepergiannya, berikut fakta tentang pria yang lahir pada 20 Februari 1967 silam itu.

Dikutip dari buku biografinya 'Heavier Than Heaven' karya Charles R Cross, Kurt adalah sosok rocker yang melalui ketenaran dengan siksaan batin. Setelah melalui masa kecil yang rumit, Kurt sempat berpindah-pindah --begitu juga dengan keyakinannya--.

Kurt remaja sempat menjadi penganut Katolik sejati untuk beberapa saat setelah dibaptis pada 1984. Di masa bersihnya itu, ia juga berhenti mengisap ganja dan jadi penceramah untuk sahabatnya, Jesse yang rumahnya ia tumpangi untuk tinggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurt melepas keyakinannya seperti celana jeans yang kesempitan," kenang Jesse. Kurt yang merupakan korban perceraian orangtua pun sempat menjadi anti-Tuhan. Tanpa keyakinan ia jalani selama masa ketenarannya bersama Nirvana.

Tapi pria Amerika berdarah Irlandia, Jerman dan Inggris itu merupakan pengagum agama Buddha. Nama Nirvana (nirwana) pun diambil dari filosofi agama tersebut. Sebagian kecil abu Kurt juga sempat disemayamkan sang istri, Courtney Love ke wihara Buddha Namgyal, Itacha, New York.

Foto: Si Seksi Aura Kasih Berkemeja Putih


Sebelum menembak langit-langit mulutnya dengan senapan laras panjang berjenis Remington 11, Kurt juga diketahui memahami Jainisme, agama dharma yang berkitab suci Siddhanta --diyakini lahir lebih dulu dari agama Buddha--.

Kurt adalah sosok yang kerap menumpahkan segala sisi emosinya lewat tulisan, lukisan di media apapun. Sejak kecil tembok sudah jadi teman akrabnya menulis ataupun melukis.

Kurt juga punya teman kecil bernama Boddah. Bahkan sejak berusia dua tahun, Kurt sudah akrab dengan rekan yang ternyata sahabat khayalannya.

Bukan sekadar teman tentunya, karena dalam surat wasiat untuk keluarganya sebelum bunuh diri, Kurt menuliskan 'To Boddah' dalam secarik kertasnya itu.

Setelah meninggal, sisa abu Kurt ditanam di depan pohon willow di depan rumah. Pada tahun 1999, anak semata wayangnya, Frances akhirnya menyebarkan abu ayah tercinta di sungai McLane sembari diiringi doa seoarng biksu.

Pada awal Mei 2015, film dokumenter terbaru tentang Kurt, 'Montage Of Heck' akan tayang di chanel HBO. Masa kecil bahagia Kurt --sampai berusia 9 tahun-- yang belum pernah terungkap akan mengobati rasa rindu penggemar tentang sang legenda.

(kmb/kmb)

Hide Ads