Setelah menerima penghargaan Oscar pada 2001 lalu, Russell diberitahu bahwa dirinya adalah target penculikan oleh para teroris Al-Qaeda. Ancaman tersebut kemudian membuat sang aktor diikuti oleh agen FBI selama dua tahun.
"Hingga kini aku masih tak tahu apa yang sebenarnya terjadi waktu itu. Apa yang kutahu, aku tiba di Los Angeles, pergi ke hotel dan mulai membereskan koper," kisah Russell mengawali ceritanya kepada Guardian, dikutip dari Sheknows, Rabu (1/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelahnya, Russell pun mendengar ketukan di pintu kamar hotelnya. Ketika pintu dibuka, sekumpulan anggota FBI pun masuk dan mengajak bintang film 'Noah' tersebut untuk duduk dan berdiskusi bersama.
"Dan setelahnya, sekitar dua tahun lamanya mereka selalu mengelilingiku. Aku ingat mengunjungi Golden Globes dan sekitar 16 petugas keamanan pergi bersamaku. Aku bahkan tak mengerti kenapa. Mereka tak mau memberikan detailnya. Dan, tentu saja, orang-orang bilang: 'Coba lihat dia, dia pikir dia Elvis (Presley).' Dan kemudian suatu hari mereka berhenti mengikutiku," sambungnya.
Russell mengerti hal tersebut adalah salah satu dari risiko pekerjaannya sebagai publik figur. "Orang-orang menginginkan sesuatu darimu, termasuk para teroris Al-Qaeda," tutupnya.
(dal/wes)