'Batgirl' digambarkan sebagai pahlawan rekanan dari Batman untuk memberantas kejahatan. Di sampulnya terdapat gambar 'Batgirl' bersama dengan Joker yang menodongkan pistol ke arah wajah Batgirl. Dari wajahnya pun terlihat darah mengucur. 'Batgirl' alias Barbara Gordon adalah putri komisaris Gordon.
Di akun Twitter, para penggemar Batgirl dan Batman marah dan membuat hashtag #ChangeTheCover. Serta mendesak pihak DC Comics untuk mengganti desain sampulnya karena menggambarkan sikap misoginis atau kebencian terhadap perempuan yang dilakukan Joker. Pihak lainnya banyak yang mengatakan gambarnya terlalu menyeramkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 25 Perupa ASEAN dan India Pameran di Jakarta
Komikus 'The Mary Sue' Teresa Justino mengatakan komik tersebut memang ingin menceritakan sejarah klasik dari Joker. "Tapi faktanya pembaca Batgirl mendapatkan respons yang berbeda. Mereka ingin melihat pahlawannya sendiri tanpa ada unsur misoginis," katanya dilansir dari Guardian, Kamis (18/3/2015).
Pihak DC Comis pun merilis pernyataan, "Kami menerbitkan buku-buku komik tentang pahlawan terbesar di dunia dan juga penjahat yang paling jahat. Cover The Joker untuk bulan Juni adalah perayaan ulang tahun ke-75 Joker. Terlepas dari penghormatan seniman Rafael Albuquerque kepada Alan Moore untuk novel grafisnya yang terbit 25 tahun yang lalu. Tapi ancaman kekerasan dan pelecehan memang tidak boleh ada di dalam komik. Atas permintaan Rafael, DC Comis tidak akan menerbitkan edisi Batgirl terbaru," tulisnya.
Komikusnya sendiri mengatakan edisi penutup 'Batgirl' dibuatnya sebagai penghormatan terhadap komikus yang dikaguminya. "The Killing Joker adalah bagian dari Batgirl dan saya tidak bisa menghindari menggambarkan hubungan trauma antara Barbara Gordon dan Joker."
Baginya, sampul tersebut hanya penutup menyeramkan yang membawa masa lalu dari para karakter di komiknya. "Tapi saya tetap menghormati pendapat para penggemar meski diskusi ini tidak menghakimi siapa yang benar dan salah," tambahnya lagi.
(tia/mmu)