Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Senin (9/2/2015), ia mengatakan saat menemukan novel tersebut sedang mengerjakan beberapa pekerjaan hukum bagi Lee.
Ketika pagi hari, ia menemukan naskah tua berjudul 'Go Set a Watchman', awalnya Carter mengira itu adalah versi 'To Kill a Mockingbird' yang belum selesai. Tapi, ternyata karakter utamanya sudah dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Mengintip Rumah Minimalis Ratu Felisha
Kemudian, ia menelepon Lee dan bertanya. "Ia berkata novel itu kelanjutan dari Mockingbird," jelasnya.
Novel 'Go Set a Warchman' menjadi buku yang digembor-gemborkan sebagai salah satu penemukan terbesar sepanjang sejarah sastra. Banyak yang menyatakan menunggu kelanjutan buku tersebut. 'Kill to a Mockingbird' terbit pada 1960 lalu, Lee bersumpah tidak akan mempublikasikan karya lagi. "Saya menulis satu buku yang bagus dan itu sudah cukup," jelasnya.
Mantan wartawan surat kabar dan teman lama Carter, Connie Baggett menyatakan pengacara dengan panggilan Nelle tersebut dipercaya oleh adik Harper Lee, Alice untuk mengurus urusan hak terbit kakaknya. "Ia bukan penyelundup," kata Baggett.
Sayangnya, sejarawan Wayne Flynt sehari sebelum pengumuman novel barunya mengunjungi kediaman Lee. Saat itu, Lee tampak bahagia dan mengobrol tentang novel karya Lewis Cs tapi tidak menceritakan novel terbarunya.
"Ia menderita kepikunan dan banyak yang mengeksploitasi wanita tua ini. Saya sangat kasihan. Ia tak berdaya. Ini hanya omong kosong," ucap Flynt menanggapi kontrovesi rilisnya novel terbaru Harper Lee.
(tia/tia)