Paviliun Indonesia kembali hadir di pameran seni rupa terbesar di dunia, La Biennale Venice ke-56. Kali ini, seniman Heri Dono wakili Indonesia dan menghadirkan karya seni 'Voyage' yang menggabungkan patung, instalasi, dan video.
Eksibisi ini adalah yang kedua kalinya dihadiri Heri. Di tahun 2003, ia pernah diundang ke La Biennale di Venesia untuk memajang karya seninya. Sejak akhir 1990-an berkat karya instalasinya ia banyak diundang ke berbagai festival dan pameran seni internasional.
Proses keterlibatan Heri Dono karena ia mengirimkan proposal kepada pihak penyelenggara. "Saya tidak tahu jika akhirnya menjadi satu-satunya seniman yang ikut ke Venice Biennale tahun ini, karena mau ada berapa kandidat saya tetap mengirimkan proposal," katanya saat jumpa pers di Galeri Nasional Indonesia, Jumat (6/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika proposalnya diterima, ia sedang pameran di New York. Melalui 'Voyage' Heri mencatat pergerakan dan tanda-tanda yang ditemui di sepanjang sejarah yang ada di garis khatulistiwa.
Di karya terbarunya ini, Heri menampilkan instalasi 'Trokomod' (Trojan Komodo). "Instalasi ini mengajak untuk memikirkan ulang hubungan antara globalisasi dan budaya lokal termasuk sumber sejarah," kata Heri.
Perpaduan dua kebudayaan di antara 'Voyage' menyimbolkan 'serangan balik'. "Timur tidak lagi menjadi obyek tapi juga subyek yang punya suara penting."
Pameran seni Vinece Biennale 2015 digelar pada 9 Mei-22 November 2015 di Arsenale, Venesia.
(tia/tia)