Di tangan Heri, sang pangeran yang terkenal dengan Perang Jawa yang dikobarkannya pada 1825-1830 itu ditampilkan tengah "nangkring" di atap rumah.
Setting lukisan yang dibuat Heri Dono memang berasal dari lukisan Raden Saleh yang berjudul 'Penangkapan Pangeran Diponegoro'. Jika di lukisan aslinya Diponegoro ditangkap oleh Belanda, tapi dalam versi Heri terlihat sosok Suharto yang ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Pameran 'Aku Diponegoro' Libatkan 21 Seniman Indonesia
Kurator pameran 'Aku Diponegoro' Jim Supangkat mengatakan banyak lukisan maupun karya seni lainnya yang dipamerkan di gedung A Galeri Nasional hasil dari open call atau undangan pameran.
"Mereka bebas mengapresiasi atau membuat sendiri karya yang terinspirasi dari Diponegoro. Bisa juga menampilkan artefak atau barang-barang koleksi tentang Pangeran Diponegoro," ujar Jim.
Khusus untuk Heri Dono, lukisan tersebut memang bertujuan satire komedi terhadap kepemimpinan Suharto. Figur Diponegoro sengaja ditaruh di atas atap rumah, seakan-akan sedang melihat peristiwa tersebut terjadi.
Selain lukisan Heri Dono, masih terdapat artefak, koleksi, lukisan, instalasi, dan karya seni lainnya yang dipamerkan di 'Aku Diponegoro'. Eksibisi ini melibatkan 21 seniman Tanah Air.
(tia/mmu)