Menurut pendiri Art Stage Singapore Lorenzo Rudolf kiprah FX Harsono memiliki peranan penting dalam seni kontemporer Tanah Air selama 40 tahun. "Kinerja dan eksplorasi pengalaman etnis minoritas ada dalam karya-karyanya," ucapnya, Selasa (20/1/2015).
Baca Juga: Seniman 29 Negara Ikuti Art Stage Singapore 2015
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui karyanya, seniman ini merespons kontrol ketat kebebasan berbicara di negaranya. Sama seperti karyanya 'Voice Without a Voice/Sign' (1994) yang memuat 9 cetakan layar bahasa isyarat untuk mengeja kata.
Baca Juga: Seniman Syaiful Garibaldi Bawa 'Kamus Terhah' di Art Stage Singapore 2015
FX Harsono adalah tokoh kontemporer Indonesia. Dia belajar melukis di ASRI Yogyakarta tahun 1969 dan di IKJ pada 1987 silam. Pameran tunggal dan bersama di Tanah Air dan internasional pernah diikutinya.
Selain, FX Harsono nominasi untuk penghargaan ini juga jatuh kepada seniman Aye Ko (Myanmar), Lee Wen (Singapura), Manit Sriwanichpoom (Thailand), Nadiah Bamadhaj (Malaysia), Pablo Baen Santos (Filipina), dan Svay Sareth (Kamboja).
Ke-7 seniman tersebut dipilih karena konsistensi dalam berkarya dan menjunjung kebebasan seni. Penghargaan 'Joseph Balestier' untuk menghormati Agen Amerika Serikat di Asia Timur yang wafat pada 1858. Pemenangnya akan mendapat beasiswa karya senilai $5,000.
(tia/mmu)