Didirikan oleh pasangan suami istri Tita Djumaryo dan sang suami Ranald Indra, Ganara Art Studio menyewa lokasi di sekolah Kembang, samping toko buku Aksara. Setiap hari khususnya akhir pekan, tempat itu akan dipenuhi oleh anak-anak dari batita hingga yang berusia di bawah 17 tahun.
"Sebelum di Kemang, kami buka tempat di daerah Prapanca, tapi itu bentuknya rumah," ucap salah satu pendirinya Tita Djumaryo kepada detikHOT, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Diprotes Kaum Nasionalis Hindu, Sastrawan India Ini Berhenti Menulis
Ganara Art Studio pun menjadi usaha yang terbilang sukses. Tita menceritakan jika awalnya studio seni ini didirikan lantaran salah satu anaknya mengalami 'speech delay' karena sering bermain gadget. Sensor motoriknya lamban berjalan.

"Saya hanya punya basic melukis karena kuliah seni lukis di ITB. Suami Seni Kriya juga di kampus yang sama. Jadi kami berpikir harus buat apa supaya sensor motorik anak berjalan sejak dini," tuturnya.
Akhirnya, dimulailah program pertama dari Ganara Art Studio di hari ulang tahun putranya. Ia meracik permainan yang mengandung unsur motorik sekaligus kelas melukis. Lambat laun, teman-teman putranya tertarik untuk ikut belajar seni.
"Kami coba-coba untuk buat Ganara Art Studio yang juga nggak terpisahkan dari Ganara Art Goodies dari barang-barang usaha konveksi suami saya," papar Tita. Studio seni sebagai pembelajaran seni tersebut terdapat beberapa program. Di antaranya early art sensory, kelas melukis anak-anak, art playdate, memasak, dan komik. Selain itu, para remaja maupun orang dewasa juga bisa mendaftar untuk kelas melukis dan komik.
"Setiap kali buka kelas, apalagi weekend selalu penuh banyak yang mendaftar. Mungkin karena lokasinya juga strategis, jadi banyak anak-anak ekspatriat yang ikutan," kata Tita.
(tia/mmu)