Proses kreatif dari Mohammad Qureirai dimulai tujuh tahun lalu saat ia membuat sketsa di buku tulisnya. Kakak tertuanya Malek, 23 tahun melihatnya dan meminta ia menggambar berkali-kalinya. Tak disangka berbagai potret dari imajinasi adiknya muncul.
Setelah pulang sekolah, selama berjam-jam Mohammad menghabiskan waktu di studionya. "Setiap kali bangun saya memimpikan gambar baru," ungkapnya seperti dilaporkan Al Monitor, Kamis (7/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seniman yang kini berusia 12 tahun tersebut menciptakan banyak kreasi menakjubkan. Seperti tahanan di penjara-penjara Israel, korban peperangan, dan keadaannya di sekolah. Namun ia mengaku suka dimarahi guru ketika mengisi waktu menggambar di dalam kelas.
Kakaknya Malek mengatakan bakat adiknya sangat luar biasa. "Tidak ada yang mengajarinya. Untuk anak laki-laki 12 tahun, itu sangat bagus," ungkapnya.
Meski hidup di negara yang memiliki konflik berkepanjangan, namun Muhammad memiliki cita-cita ingin menjadi pelukis internasional. Ia ingin pindah dari Palestina untuk belajar seni rupa dan punya banyak kesempatan bertemu dengan seniman seluruh dunia.
(tia/mmu)