Cerita film ini sebenarnya tidak melulu tentang Mak Erot yang memang sudah kondang itu. Tapi lebih terfokus kepada 3 orang laki-laki yang telah bersahabat sejak masa SMU. Deni (Jamie Aditya), Stefan (Eron LeBang) dan Juno (Alex Abbad) adalah 3 pria perkotaan yang memiliki persoalan masing-masing.
Juno yang memang mudah terangsang sejak masa SMU selalu berkutat dengan persoalannya yang itu-itu saja, bahkan ketika telah menikah sekalipun. Juno kehidupannya lebih tenang karena memang ia anak orang kaya yang tinggal meneruskan warisan orang tuanya.
Deni yang sebenarnya terlihat kalem dan lugu ternyata menyimpan persoalan di hidupnya. Deni berasal dari keluarga bersahaja, ayahnya bekerja 'sepertinya' sebagai PNS. Persoalan baru dimulai ketika Deni dipaksa menikah dengan Vicky (Dewi sandra). Vicky adalah seorang dokter seksi yang merupakan putri dari atasan ayah Deni.
Vicky yang mengaku sebagai seorang hiperseks, bersedia menikah dengan pria 'macam' Deni asal dengan syarat, Deni mampu memuaskan gairah seks Vicky yang meletup-letup. Deni pun kaget bukan kepalang, karena memang dirinya belum pernah berpacaran sekalipun.
Deni akhirnya menyetujui syarat yang diajukan Vicky karena ia terbayang nasib kesehatan ibunya yang sudah 2 kali terserang stroke. Sekilas tawaran Vicky kepada Deny itu sangat menggoda. Namun apakah perempuan seperti Vicky yang hiperseks dapat terpuaskan ketika melakukan hubungan intim dengan pria macam Deni yang memiliki alat kelamin dengan ukuran 'minimal'?
Deni pun putus asa apalagi tanggal pernikahannya dengan Vicky tinggal sebulan lagi. Namun tidak dengan kedua temannya, Stefan dan Juno. Juno terutama, ia berani bertaruh Rp 1 miliar kalau dirinya bisa menjadikan Deni sebagai 'mesin seks'.
Datanglah mereka bertiga ke sebuah perkampungan. Di kampung itu tinggal seorang dukun perempuan yang bernama Mak Siat. Mak Siat mengaku merupakan keturunan dari dukun pengobatan alternatif, Mak Erot. Deni pun akhirnya 'berobat' kepada Mak Siat agar performa seksnya meningkat.
Untuk membuktikan kemanjuran dari pengobatan yang dilakukan Deni, Juno dan Stefan membooking seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) bernama Intan (Francine Roosenda) selama sebulan penuh. Intan dibayar untuk 'melatih' Deni agar benar-benar bisa menjadi sebuah mesin seks yang tangguh.
Film komedi dewasa yang disutradarai oleh Monty Tiwa itu memang boleh dibilang menampilkan genre yang baru. Jika sejumlah film komedi romantis mengetengahkan nuansa sekolah atau kampus, di film ini Monty malah menampilkan fenomena nyata yang ada di masyarakat, yaitu Mak Erot.
Namun sayangnya karakter Mak Erot di film ini hanya sebagai 'background' semata. Ekspektasi melihat 'replika' sosok Mak Erot yang diharapkan menambah kelucuan film ini tidak kesampaian.
Tapi tidak adanya 'replika' sosok Mak erot di film 'XL, Extra Large, antara Aku, Kau dan Mak Erot' ini dapat terhapus dengan akting prima Jamie Aditya dan Alex Abbad. Ditambah penampilan menggemaskan Francine Roosenda bisa membuat jantung beberapa pria deg-degan. (fjr/eny)