Radit & Jani: Benarkah Cinta itu Buta?

Review Film

Radit & Jani: Benarkah Cinta itu Buta?

- detikHot
Rabu, 23 Jan 2008 09:25 WIB
Jakarta - Radit dan Jani (panggilan Anjani) adalah pasangan muda yang nekat menikah walau mendapat tentangan dari orang tua Jani. Tanpa bekal uang dan pekerjaan tetap, kehidupan yang keras harus mereka jalani. Ketergantungan Radit (Vino Bastian) pada obat-obatan terlarang membuat langkah keduanya semakin berat. Karena kekuatan cintalah Radit dan Jani tidak terlalu merasakan pahitnya kehidupan mereka.

Pada suatu hari, Jani (Fahrani) mendapati dirinya hamil. Keduanya sadar, hidup mereka harus berubah. Radit berusaha keras untuk mendapatkan penghasilan tetap dan berhenti menggunakan narkoba. Ia ingin membahagiakan Jani dan memberi masa depan pada anak mereka.

Mampukah Radit membuktikan usahanya? Akankah Jani terus bertahan bersama Radit?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutradara 'Radit dan Jani', Upi membawa penonton untuk memahami cinta buta yang dirasakan dua karakter utama filmnya. Pada satu adegan misalnya ketika Radit sakaw, Jani mencoba menguncinya di kamar. Jani akhirnya tak tahan ketika mendengar teriakan Radit. Demi membeli narkoba untuk Radit, Jani menyerahkan kehormatannya pada bandar narkoba.

Kemesraan Radit dan Jani juga digambarkan dengan apik oleh Upi lewat dialog. Misalnya panggilan 'bodoh' yang kerap dilontarkan keduanya. Ucapan 'I love u' yang sesekali dilontarkan juga memperlihatkan betapa mereka saling mencinta.

Sepanjang 110 menit, film didominasi gambar Fahrani dan Vino Bastian. Chemistry sebagai sepasang orang yang dimabuk cinta didapat keduanya.

Sayangnya karena begitu dominannya adegan Fahrani dan Vino Bastian, Radit dan Jani menjadi sedikit membosankan. Apalagi dialog yang mudah ditebak, seperti ketika Radit merayu Jani yang sebenarnya sudah tak tahan hidup dengannya. "Sabar ya," begitu yang berulang-ulang diucapkannya.

Cinta memang buta. Tapi akankah cinta buta itu terus bertahan? (eny/yla)

Hide Ads