Review Film
'A Good Years': Saatnya Memikirkan Hari Tua
Senin, 22 Jan 2007 12:37 WIB
Jakarta - Kisah ini dibuka dengan perkenalan kehidupan seorang pengusaha saham, Max Skinner (Russell Crowe) di sebuah kota besar. Secara keseluruhan hidup Max berkecukupan dan berlimpah harta namun di luar itu semua, Max tak pernah mendapatkan cinta sejati.Hidupnya membosankan. Semua orang yang berada disampingnya akan melakukan apapun hanya karena uang Max. Kecuali Gemma (asistennya) Max, tak memiliki sahabat yang bisa dipercaya.Kesuksesan Max tak terlepas dari peran uncle Harry (Albert Finney). Sejak kecil Max yang tak memiliki ayah itu tinggal bersama pamannya di sebuah kota kecil bernama Province yang terletak di Prancis. Setelah hijrah dan sukses, Max tak pernah mengunjungi paman kesayangannya itu bahkan menanyakan kabar pun tidak.Kehidupan Max berubah saat ia mendapat kabar bahwa uncle Harry meninggal dunia. Max sebagai satu-satunya keluarga mewarisi puri juga perkebunan anggur milik pamannya itu. Max yang tamak pun tak ingin repot dan ingin segera menjual tanah tersebut.Namun apa yang terjadi ketika Max mengunjungi rumah sederhana tempat ia dibesarkan itu. Kenangan demi kenangan masa kecil bersama uncle Harry kembali menghantui Max. Bahkan semakin lama Max jadi mencintai tempat tersebut.Tapi Max yang keras kepala itu tetap berniat untuk menjualnya. Seorang sahabat telah diutus sebagai agen properti, ahli anggur pun didatangkan untuk mensurvei keadaan kebunnya dan pembeli pun mulai tawar-menawar dengan harga tinggi.Puri sederhana dengan pemandangan a la pedesaan yang indah itu rupanya tak hanya menyimpan berjuta kenangan bagi Max. Papa Duflot (Jacquet Herlin) dan istrinya yang telah lama mengabdi mengurusi kebun anggur itu pun tak rela kenangan uncle Harry dijual.Ia mengecam Max. Namun tak ada yang bisa menghentikannya. Hingga suatu hari, Christie Roberts (Abbie Cornish) datang ke puri dan mengaku bahwa uncle Harry adalah ayahnya. Max kalang kabut, Christie yang ternyata memang putri kandung Harry itu bisa saja membatalkan transaksi penjualan rumah.Pikiran Max pun makin ruyam ketika ia memutuskan untuk tinggal lebih lama di Province setelah di liburkan dari kantornya. Di sana ia menemukan cinta sejatinya, Fanny Chenal diperankan oleh Marion Cotillard. Max yang bisa dibilang tak lagi muda itu masihkah berhasrat meraih tahta yang lebih tinggi di kerajaan uangnya? Ataukah memutuskan untuk hidup sederhana tanpa rutinitas kantor di sebuah pedesaan kecil nan romantis di Prancis?Gambar-gambar yang indah dengan setting rumah tua dan perkebunan anggur menambah romantis lafal para pemain yang sering kali berbicara dalam bahasa Prancis. Belum lagi latar kota Inggris sebagai perbandingan menambah selaras jalan cerita 'A Good Years'.Kisahnya begitu sederhana dan gampang sekali diterima penonton tanpa harus berpikir keras. Bagaimana tidak, sutradara peraih Academy Award, Ridley Scott ini dengan sempurna sanggup menuangkan kisah novel bestseller Peter Mayle dengan judul yang sama secara visual.Russell Crowe yang lebih dikenal lewat film 'Gladiator' itu pun tidak mengecewakan berperan dalam film drama romantis. Ditambah lagi adegan-adegan romantis Russell bersama Marion Cotillard menambah hangat kesan kota kecil di Prancis itu di mata kita.Secara keseluruhan kisah ini cocok sekali buat Anda yang sangat mencintai film drama romantis. Tak ada unsur kekerasan di film ini bahkan kadang terselip sedikit adegan-adegan kecil yang sanggup membuat Anda tersenyum.Russell Crowe belum begitu tua untuk jatuh cinta dan menemukan cinta pertamanya. Apakah Anda sudah menemukan cinta Anda? (yla/yla)











































