Review The Nun II: Hantu Valak Kembali Lagi

Review The Nun II: Hantu Valak Kembali Lagi

Candra Aditya - detikHot
Jumat, 08 Sep 2023 07:40 WIB
The Nun II
Review The Nun II: Hantu Valak Kembali Lagi. (Foto: imdb.com)
Jakarta -

Suster Irene (Taissa Farmiga) mungkin mengira bahwa setelah dia berhasil kabur dari cengkeraman maut, hidupnya akan baik-baik saja. Tapi ternyata tidak, karena beberapa kematian misterius menyeretnya kembali bertemu dengan hantu kejam bernama Valak (Bonnie Aarons) tersebut. Seorang pendeta bahkan meninggal dengan cara yang sangat tidak wajar, terbakar hidup-hidup dalam gereja pada suatu malam.

Karena Suster Irene adalah satu-satunya orang yang selamat dari kejadian di Romania, ia pun diutus untuk menyelidiki kasus ini. Tadinya ia sendirian, tapi Suster Debra (Storm Reid) merasa ia membutuhkan bantuan sehingga Suster Debra pun muncul tanpa diundang. Investigasi Suster Irene soal kematian-kematian tidak wajar ini kemudian membawanya ke sebuah wajah familiar yang sempat menyelamatkan nyawanya, Frenchie (Jonas Bloquet).

Tentu saja kalau Anda adalah pecinta film horor, sosok Valak tidak mungkin Anda bisa lupakan. Tubuhnya yang tinggi besar, giginya yang tajam, dan matanya yang menyala terang membuatnya menjadi figur yang langsung gampang diingat. Semenjak kemunculannya di sekuel eprtama The Conjuring, Valak langsung mencuri hati banyak penonton. Tidak mengherankan jika Warner Bros. memutuskan untuk memberikan panggung kepada si hantu, sebab ia memang begitu fenomenal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi sayangnya meskipun sosoknya memorable, aksi Valak dalam The Nun II ini kurang lebih sama dengan film pertamanya. Tidak ada kejutan yang berarti mengenai latar belakang baik si karakter utama ataupun si Valak itu sendiri. Ketika film usai, penonton akan ada di titik yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Valak muncul, dia mulai menuai teror, si protagonis mencoba menyelamatkan, dan setelah ada ilusi bahwa protagonis menang, muncul kesimpulan bahwa iblis tidak akan semudah itu dikalahkan. Untungnya masih ada beberapa bagian menarik dalam The Nun II yang membuat film ini tidak terjerembab ke dalam jurang. Penulis skripnya (Ian Goldberg, Richard Naing, dan Akela Cooper) menyajikan beberapa kemunculan hantu lain yang membuat film ini terasa agak lebih segar. Ada hantu bocah yang lumayan mengganggu. Dan juga teror kambing iblis yang lumayan membuat jantung deg-degan.

Dari segi penyutradaraan, Michael Chaves lumayan berhasil mempersembahkan suasana yang mencekam. Ini adalah ketiga kalinya Chaves berhubungan dengan dunia The Conjuring setelah The Curse of La Llorona dan The Conjuring: The Devil Made Me Do It. Meskipun beberapa set-up-nya agak tertebak, tapi cara Chaves menakut-nakuti penonton tetap tepat guna. Dari hal sederhana seperti anak kecil mengantarkan barang di awal film, sampai sekuens Suster Irene di depan kios majalah yang muncul di trailernya. Chaves berhasil menampilkan suasana yang angker.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, Chaves juga melukis The Nun II dengan visual yang berkilauan. Sinematografer Tristan Nyby mempersembahkan film ini dengan gambar yang mencekam tapi juga enak dilihat. Jika dibandingkan dengan film pertamanya, The Nun II terlihat lebih megah dan eksotis. Lanskap Prancis zaman dulu terlihat mempesona di sini.

Secara keseluruhan The Nun II memang terasa lebih baik jika dibandingkan dengan pendahulunya. Tapi ia masih belum bisa mengungguli kengerian The Conjuring atau bahkan sepupunya, Annabelle: Creation
yang super ngeri. Tempo film ini agak berantakan dan twist yang ditawarkan kurang terasa. Tapi tentu saja, kalau Anda penggemar serial ini, aksi Valak tidak bisa dilewatkan. Ia masih mempunyai taring untuk membuat Anda menutup telinga dan mata Anda dalam kegelapan bioskop.

The Nun II dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop di Indonesia.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(mau/mau)

Hide Ads