Dalam Bike Man, aktor muda favorit Thailand bernama Pachara Chirathivat berperan sebagai Sakkarin. Sakkarin adalah satu-satunya laki-laki dalam rumahnya. Ayahnya sudah meninggal dan di rumah dia tinggal bersama ibu dan neneknya. Setiap pagi dia bangun, memakai seragam kerja bank kemudian naik perahu, naik kereta dan sampai di Bangkok. Yang tidak ibu dan neneknya ketahui adalah bahwa meskipun Sakkarin memakai seragam kerja sebagai pegawai bank, Sakkarin sebenarnya adalah seorang tukang ojek.
Sakkarin sudah lulus kuliah selama kurang lebih satu tahun. Dan dia tidak pernah patah arang untuk apply di bank-bank namun nasib baik belum menjemputnya. Belum ada lowongan kerja di bank. Dan untuk bertahan hidup, sementara ini Sakkarin menjadi tukang ojek. Kenapa dia harus berbohong? Rupanya nenek Sakkarin sudah tua dan sering pingsan kalau dia mendengar berita yang tidak mengenakkan. Jadi Sakkarin berbohong bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk kebaikan neneknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 'Midsommar': Plesiran Berakhir Tragis |
Semuanya berjalan dengan mulus sampai akhirnya Sakkarin bertemu dengan taksirannya jaman sekolah, Jai (Sananthachat Thanapatpisal). Jai yang bekerja di bank membuat Sakkarin panik karena tentu saja dia tidak ingin Jai melihatnya menjadi seorang tukang ojek. Tapi kebaikan Jai membuat Sakkarin bodo amat. Dan keduanya kembali bersua dan akrab meskipun Jai sekarang mempunyai pacar, bosnya sendiri yang seenak udel.
Kebohongan Sakkarin terpaksa terbongkar ketika teman ayahnya, Om Preecha (Kom Chauncheun) muncul dan melihatnya berkeliaran di Bangkok sebagai tukang ojek. Dan karena Om Preecha terobsesi untuk membuktikan bahwa Sakkarin hanyalah tukang ojek, malah dimulailah petak umpet yang sangat kocak.
Jika Anda menyukai film dengan sensibilitas komedi yang hiperbola, dipenuhi dengan adegan slapstick lengkap dengan audio effect yang kocak, maka Bike Man adalah film untuk Anda.
Disutradarai oleh Prueksa Amaruji, Bike Man dari awal film sampai akhir film konsisten dipenuhi dengan berbagai adegan-adegan komedi slapstick yang akan digemari oleh penonton yang gemar dengan komedi-komedi receh. Dari kelakuan Om Preecha, anaknya yang juga kelakuannya ancur sampai pacar Jai yang benar-benar akan membuat Anda mengelus dada, Bike Man tidak pernah kehabisan jokes demi jokes yang receh.
Meskipun film ini mempunyai unsur romantis, terutama hubungan Sakkarin dan Jai yang lumayan menjadi sentral cerita, Bike Man lebih enak dianggap sebagai film komedi karena porsi komedinya yang lumayan besar. Aksi teman-teman tukang ojek Sakkarin yang diajak menyamar sebagai pegawai bank juga akan mengocok perut Anda.
Baca juga: 'It Chapter Two': Reuni Terhoror |
Tapi meskipun ini film receh sekali, Bike Man mempunyai pesan yang lumayan kuat. Perjuangan Sakkarin mencari pekerjaan sebagai pegawai bank dari awal sampai akhir film terasa lumayan relatable bagi kita penonton Indonesia. Mungkin kita dan penonton Thailand sama-sama mempunyai masalah yang mirip sehingga kisah Sakkarin terasa sangat universal meskipun budayanya cukup berbeda. Ketika Jai mengatakan ke Sakkarin, "Apa kerennya menjadi pegawai bank?" dan Sakkarin menjawab bahwa yang dia inginkan membuat ibu dan neneknya bangga, saya ikut tersentuh. Unsur kekeluargaan yang kuat dalam Bike Man inilah yang akhirnya justru menjadi senjata rahasia film ini. Yang akhirnya membuat Bike Man lumayan asyik untuk ditonton.
Secara teknis, Bike Man mempunyai visual yang bersih dan enak dilihat. Permainan aktor utamanya, Pachara Chirathivat, cukup baik. Dia bisa membawakan peran Sakkarin ini dengan baik dan luwes. Chemistrynya dengan pemain-pemain lain juga pas. Terutama dengan Sananthachat Thanapatpisal yang kebagian jatah sebagai love interest. Ketika mereka berdua berinteraksi, Anda akan ikut gemas. Bike Man memang tidak menawarkan hal-hal yang lebih dari film-film sejenis tapi kadang kala hal tersebut cukup. Terutama jika tujuan Anda hanya untuk tertawa-tawa senang melepas stres di bioskop.
Bike Man dapat disaksikan di jaringan CGV, Cinemaxx, Lotte, Flik dan bioskop-bioskop lainnya
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film.
(tia/tia)