'The Lion King' Kaya Gambar Namun Tak Lagi Emosional

'The Lion King' Kaya Gambar Namun Tak Lagi Emosional

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 17 Jul 2019 11:11 WIB
Foto: (dok.YouTube)
Jakarta -

Bagi mereka yang menghabiskan masa kecilnya di era 1990-an, 'The Lion King' (1994) mungkin menjadi salah satu film yang penting bagi mereka. Film itu menunjukkan keajaiban imajinasi tentang binatang yang dapat berbicara, berekspresi dan ternyata memiliki kerajaannya sendiri di hutan belantara dengan singa sebagai rajanya.

Disney membuat kembali film 'The Lion King' dalam versi penggabungan antara CGI fotorealistik dengan live-action. Film tersebut disutradarai oleh Jon Favreau.

Sejak awal, kehadiran film ini memang telah mencuri perhatian dari para penggemar 'The Lion King'. Mereka penasaran dan tak sabar untuk menyaksikan bagaimana kisah perjalanan hidup Simba menjadi raja bila dibuat kembali dengan kecanggihan teknologi terkini.


Ditambah lagi deretan pengisi suara yang diisi oleh sederet nama bintang papan atas, sebut saja Donald Glover sebagai Simba, Beyonce sebagai Nala, James Earl Jones sebagai Mufasa, Chiwetel Ejiofor sebagai Scar dan Alfre Woodard sebagai Sarabi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film diawali dengan apik lewat adegan pertama yang menunjukan pengumuman lahirnya Simba. Lagu 'Circle of Life' yang menjadi latar dari adegan tersebut berhasil membawa nostalgia para pecinta versi animasinya.

Seperti film terdahulunya, 'The Lion King' bercerita mengenai Simba yang dipersiapkan oleh Mufasa untuk menjadi raja. Simba sangat berarti bagi Mufasa sehingga Mufasa begitu menjaga Simba.


Akan tetapi perjalanan Simba sebagai raja tidak selamanya mulus. Paman Simba, Scar yang haus takhta mencoba merebut kekuasaan dengan memanipulasi Simba hingga ia pergi dari Pride Land.

Cerita dari 'The Lion King' versi baru sebenarnya tak jauh berbeda dengan film aslinya, akan tetapi, di sepanjang film, 'The Lion King' versi baru ini terbilang kering emosi. Beberapa adegan mengharukan yang menunjukan hubungan Mufasa dan Simba sebagai ayah dan anak kurang berhasil membawa penonton pada level emosi yang sama seperti film animasinya.

Beberapa adegan penting seperti adegan ketika Mufasa mati atau adegan pertarungan sengit di Pride Rock pun tidak berhasil menampilkan ketegangan yang berarti.

Video: Haru Hubungan Ayah dan Anak ''The Lion King'', Bikin Mike Lewis Bernostalgia

[Gambas:Video 20detik]



Teknologi fotorealistik rupanya tak selamanya berhasil menampilkan ekspresi yang sama seperti yang ada di kartun. 'The Lion King' terlihat begitu realistis hingga melupakan bahwa kekuatan Disney sebenarnya terletak pada imajinasi.

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, film 'The Lion King' versi baru ini tetap layak mendapatkan apresiasi. Gambar yang begitu nyata dan musik yang megah menjadi kelebihan yang membuat film ini menarik untuk ditonton.

Sepanjang film, penonton akan dimanja oleh keindahan hutan belantara dan hewan-hewan yang digarap secara detil. Secara keseluruhan, film ini patut untuk ditonton.

'The Lion King' akan mulai tayang di bioskop-bioskop Tanah Air pada hari ini, Rabu, 17 Juli 2019.

(srs/doc)

Hide Ads