'Crawl': Berenang dari Kejaran Buaya

'Crawl': Berenang dari Kejaran Buaya

Chandra Aditya - detikHot
Sabtu, 13 Jul 2019 12:51 WIB
Foto: IMDb
Jakarta - Sekarang hampir tiap tahun kita mendapatkan B-movie untuk memeriahkan musim panas. Setahun yang lalu kita melihat Jason Statham melawan hiu raksasa dalam 'The Meg' dan aksi The Rock bersama gorila raksasa dalam Rampage. Kemudian di 2016 kita melihat si cantik Blake Lively menjadi incaran hiu ganas dalam 'The Shallows'.

Tahun ini lulusan 'The Maze Runner' dan alumni serial Inggris populer, Skins, Kaya Scodelario mendapatkan kesempatan untuk berhadapan dengan buaya dalam film Alexandre Aja terbaru, 'Crawl'.

Setup yang diberikan oleh Crawl sangat efektif dan singkat. Sesuai durasinya yang hanya berjalan di bawah 90 menit, kita bertemu dengan Haley Keller (Kaya Scodelario) yang merupakan seorang atlet renang yang mendapatkan beasiswa di Universitas Florida. Tentu saja dia punya masalah keluarga yang membuat konsentrasinya pecah. Ayah dan ibunya berpisah. Dan itu dia yang membuat kakaknya khawatir. Apalagi Haley dan ayahnya (Barry Pepper) sudah jarang berbicara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Hari itu Florida diterjang badai. Dan kakak Haley, Beth (Morfydd Clark), memberi tahu bahwa ayah mereka susah dihubungi. Dengan hujan yang lebat dan angin yang kencang, Haley khawatir dengan keadaan ayahnya. Dan dia pun menyalakan mobilnya untuk pergi ke rumah ayahnya. Tapi ternyata di apartemen ayahnya hanya ada anjingnya yang bernama Sugar.

Tidak ada ayahnya di sana. Haley pun bergegas ke rumah masa kecilnya. Dan di sana, di tengah hujan badai, dia melihat mobil ayahnya. Haley masuk ke dalam rumah dan memanggil-manggil ayahnya. Tidak ada jawaban. Tapi Sugar menggonggong ke arah basement rumah. Haley pun membawa senter dan turun ke bawah. Dan di sana dia menemukan ayahnya yang pingsan dan berdarah di bagian pundaknya. Dia seperti "digigit" sesuatu. Kemudian dia melihatnya. Buaya ada di basement rumah ayahnya.



Sekarang misi Haley menjadi genting. Dia harus menyelamatkan ayahnya yang selamat dari buaya yang ada di basement rumahnya. Bagaimana cara dia menyelamatkan diri ketika kini rumahnya tenggelam dan menjadi taman bermain buaya?

Jangan pernah menyepelekan B-movie. Walaupun kebanyakan orang menganggap bahwa film yang menampilkan binatang buas (entah ular, buaya, hiu atau bahkan laba-laba) sebagai villain utamanya adalah film sampah, tapi jika dieksekusi dengan benar B-movie bisa menjadi hiburan yang sangat efektif. Terutama bagi Anda pecinta film yang membuat Anda deg-degan sepanjang film. 'Jaws' adalah salah satu contoh bagaimana sebuah B-movie dikerjakan dengan baik. Begitu banyak orang trauma dengan film itu, pantai menjadi tempat pariwisata yang paling dijauhi ketika film tersebut meneror penonton.

Foto: IMDb


Skrip yang ditulis oleh Michael Rasmussen dan Shawn Rasmussen sebenarnya sudah cukup menarik. Dia bisa menggambarkan karakter Haley dengan cukup tiga dimensional. Mereka berdua juga menambahkan juga cukup karakter sempilan yang berguna untuk menjadi "cemilan" si buaya. Hanya saja duo Rasmussen tersebut tidak begitu pandai untuk membuat dialog-dialog yang inspiring.

Dialog-dialognya sangat membosankan dan terlalu basi. Memang benar, untuk film seperti ini penonton tidak harus mendapatkan dialog berkelas seperti yang bisa ditulis oleh Tarantino atau Aaron Sorkin. Tapi setidaknya Rasmussen bersaudara tidak harus membuat dialog yang terlalu obvious yang jadinya malah terasa seperti buku manual.

Untungnya Crawl memiliki sutradara seperti Alexandre Aja yang tahu bagaimana memanfaatkan cerita ini untuk menjadi tontonan musim panas yang lumayan thrilling. Ia pernah melakukan hal ini sebelumnya sembilan tahun lalu lewat Piranha 3D yang sungguh-sungguh sedap. Penuh dengan darah dan kekerasan yang berlebihan serta teror ikan-ikan ganas yang menghebohkan, Piranha 3D adalah contoh bagaimana B-movie bisa menjadi hiburan yang paten.

Dan Aja melakukan hal yang serupa dalam 'Crawl'. Dia menggunakan skillnya yang baik untuk meneror penonton dengan shot-shot bawah air yang memabukkan dan editing yang pas. Ketika buaya itu muncul, Anda akan berteriak kegirangan. Tidak hanya Aja tau bagaimana cara membuat penonton relate dengan Haley tapi ia juga membuat monster dalam film ini menjadi menyeramkan tanpa terlihat menggelikan (seperti yang terjadi dalam 'The Meg').

Kaya Scodelario membuktikan bahwa ia layak untuk menjadi bintang utama. Dia bisa menunjukkan semangat, optimisme dan keputusasaan yang pas tanpa berlebihan. Dan dia melakukan itu semua tanpa harus menjadi bombshell seperti yang dilakukan Blake Lively di The Shallow. Saat dia merangkak menghindari buaya di bawah rumah ayahnya, percayalah, Anda akan ikutan menahan nafas. Dan ketika dia berhasil menghindari si buaya, Anda akan berteriak sorak gembira. Crawl memang bukan film yang jenius. Tapi Anda dijamin tidak akan pernah bosan saat menyaksikannya.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.





(wes/wes)

Hide Ads