'Cinderella Man': Petinju Berhati Cinderella

'Cinderella Man': Petinju Berhati Cinderella

- detikHot
Selasa, 04 Okt 2005 16:17 WIB
Jakarta - Di balik garangnya sosok petinju tersimpan hati nan mulia bak cinderella. Begitu kira-kira yang ingin digambarkan sutradara Ron Howard di film terbarunya, 'Cinderella Man'.Bersama Russel Crowe, Howard nampaknya ingin mengulang sukses yang pernah diraihnya lewat 'A Beatiful Mind'. Tahun 2002, melalui karyanya itu, Howard membawa pulang gelar sutradara terbaik ajang Academy Award.'Cinderella Man' mengisahkan perjalanan hidup seorang petinju bernama Jim Braddock (Russel Crowe). Howard memulai kisah soal Braddock pada tahun 1928. Petinju asal New Jersey itu hidup sejahtera bersama istrinya, Mae (Renee Zellweger), serta tiga buah hati yang masih dalam masa pertumbuhan.Secara tiba-tiba, kisah langsung melompat jauh ke tahun 1933. Resesi ekonomi yang menimpa Amerika, membuat Braddock jatuh miskin. Meski dulu tergolog petinju sukses, semua uang Braddock hilang karena ia investasikan dalam bentuk saham yang kemudian merugi.Jika dulu Braddock tinggal di rumah yang cukup bagus, kini ia hidup di sebuah flat kumuh. Untuk makan pun, Braddock dan Mae harus benar-benar irit. Contohnya, ketika putri bungsu keluarga ini meminta susu, Mae mengisi botol susu yang sudah hampir habis dengan air kran.Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Braddock masih tetap bertinju. Namun karena jari-jari tangan kiri Braddock cidera, pukulannya tak mantap lagi. Tak puas dengan permainan Braddock di ring, komisi tinju mencabut izin bertinju Braddock.Dari petinju, Braddock beralih profesi menjadi buruh di pelabuhan. Karena tangan kirinya tak bisa maksimal, tangan kanan menjadi tumpuan. Tak disangka, tangan kanan itu nantinya bisa membawa Braddock menuju puncak kejayaan.Walaupun sudah bekerja keras, uang Braddock tetap tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Tak tahan melihat anak-anaknya menderita hidup miskin, Mae mengirim mereka ke rumah orangtuanya. Hal ini sangat ditentang Bradoock. Demi mengembalikan anak-anaknya ke rumah, Braddock, pergi mengunjungi teman-temannya di komisi tinju. Dengan mempertaruhkan harga diri, ia minta sumbangan sejumlah uang.Karir Braddock sebagai petinju kembali bersinar, ketika pelatihnya, Joe Gould (Paul Giamatti) menawarkan satu kali pertandingan dengan bayaran US$ 250 ribu. Meski tanpa persiapan, Braddock berhasil mengalahkan penantang juara tinju nomor dua.Kesuksesan membuat komisi tinju memperbolehkan Braddock kembali bertanding. Kemenangan yang terus diraih akhirnya membawa Braddock pada pertandingan tinju memperebutkan gelar juara dunia. Lawan Braddock, bukan orang sembarangan. Ia adalah Max Bear (Craig Bierko) yang sudah membuat dua lawannya meninggal dunia.Kisah akhir 'Cinderella Man', sebenarnya sudah dapat ditebak sejak awal. Namun Howard mampu membuat cerita ini menarik lewat ketegangan-ketegangan yang dibuatnya selama pertandingan tinju Braddock dengan lawan-lawannya. Russel Crowe yang meraih Oscar lewat 'A Beautiful Mind' bersama Howard, mampu membawakan tokoh Jim Braddock dengan cukup baik. Sekedar catatan, untuk berakting sebagai petinju, Crowe rela kehilangan beberapa gigi, keseleo di bagaian bahu, memar pada wajah sampai gegar otak. Semua hal itu bisa terjadi karena petinju profesional yang disewa untuk jadi lawan main Crowe dalam film ini seringkali kebablasan ketika melakukan adegan bertanding. (eny/)

Hide Ads