'Happy Death Day 2U': Serunya Mati Berkali-kali

'Happy Death Day 2U': Serunya Mati Berkali-kali

Candra Aditya - detikHot
Minggu, 17 Feb 2019 12:15 WIB
Happy Death Day 2U Foto: (imdb.)
Jakarta - Kalau Anda membuat film horor dengan budget USD$ 4,8 juta dan menghasilkan lebih dari USD$ 120 juta dari penjualan tiket saja, sekuelnya sudah hampir dipastikan akan terjadi. Rumah produksi Blumhouse lagi-lagi menghasilkan film-film horor murah dengan hasil maksimal dengan 'Happy Death Day' yang dirilis dua tahun lalu.

Valentine ini mereka merilis film keduanya yang diberi judul 'Happy Death Day 2U'.

Dua tahun lalu Tree (Jessica Rothe) terbangun di hari yang sama setelah dia dibunuh oleh pembunuh misterius. Dia akan mengulangi hari yang sama terus-terusan kecuali dia membongkar identitas orang yang membunuhnya. Di sana dia bertemu dengan cowok nerd bernama Carter (Israel Broussard) yang akhirnya menjadi kekasihnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tree begitu bahagia ketika dia berhasil keluar dari loop yang membuatnya makin lama makin gila. Sampai roommates Carter, Ryan (Phi Vu), terjebak di loop yang sama. Dia dibunuh oleh sesosok misterius dan terbangun di hari yang sama. Tree kebingungan. Ternyata ini semua ada hubungannya dengan mesin yang Ryan buat bersama teman-temannya.

Dalam usahanya menutup loop yang membuat Tree pusing di film pertamanya, Ryan memprogram mesin yang ia buat dan akhirnya membuat Tree terbangun di hari yang sama lagi, Senin 18 September. Tapi kali ini semuanya berbeda.

'Happy Death Day' adalah salah satu horor yang cukup fresh ketika dirilis dua tahun lalu. Menggunakan konsep Groundhog Day dan ditambah dengan dialog-dialog segar dan sense of humor yang sangat bagus, film tersebut menjadi salah satu film horor yang enak untuk ditonton. Thrillnya memang kurang tapi setidaknya penonton bisa tertawa-tawa menyaksikan usaha karakter utamanya untuk mencari tahu siapa pembunuhnya.




Membuat sebuah sekuel horor yang lumayan high-concept memang usaha yang berat. Penulis dan sutradara Christopher Landon berusaha keras untuk membuat sekuelnya ini bisa diterima dengan masuk akal tanpa kelihatan maksa. Perbedaan terbesar antara film pertamanya dan sekuelnya ini adalah jika film pertamanya murni horror thriller, maka film keduanya ini adalah horror thriller dengan emphasis sci:fi.

Yang dilakukan oleh Christopher Landon memang tidak mulus. Agak susah untuk menyaksikan 'Happy Death Day 2U' tanpa merasa dÊjà vu karena apapun yang ada di layar adalah reka ulang semua yang terjadi di film pertamanya. Yang membuat berbeda adalah situasi yang terjadi dan skenario yang di-flip. Karena itulah rute sci:fi yang diambil oleh Landon agak berguna.

Kefamiliaran itu adalah musuh utama 'Happy Death Day 2U'. Dan Landon berusaha keras untuk membuat film ini terasa fresh. Jika film pertamanya membuat karakter utamanya tersadar bahwa dia adalah seseorang yang tidak baik dan berusaha keras untuk berubah menjadi orang yang baik, maka di film keduanya kita dihadapkan dilema tentang memilih orang yang paling kita sayang.

Sebuah topik yang agak berat untuk ukuran film horor remaja yang dimaksudkan sebagain entertainment, tapi Landon berhasil membungkusnya dengan lumayan apik.

Yang juga membantu 'Happy Death Day 2U' untuk tetap disimak adalah betapa Landon tidak ingin penonton bosan. Dari pertama kita langsung masuk ke konflik tanpa bertele-tele. Twist terjadi setiap 10 menit sekali tanpa membuat penonton bosan. Humor-humor bermunculan lebih banyak. Dan karakter-karakter supporting mendapatkan jatah drama yang lebih cukupan daripada film pertamanya. Sehingga tidak hanya Tree yang mengalami perjalanan emosi tapi juga karakter-karakter lainnya.

Dengan sense of humor yang sangat bagus, 'Happy Death Day 2U' terasa seperti sebuah komedi remaja yang menyenangkan. Tapi sebagai sebuah film horor, film ini tidak semenegangkan film pertamanya. Thrill yang terjadi hanyalah barisan jump scare yang tertebak. Meskipun begitu, setiap kali karakter utamanya mencoba bunuh diri, Anda dijamin akan terhibur.

Magnet paling kuat dari serial ini sebenarnya adalah Jessica Rothe. Dia bisa menampilkan karakter Tree dengan tiga dimensional. Dia bisa tampil rapuh, ketakutan, menyenangkan sekaligus kocak dengan bahasa tubuhnya yang luwes dan ekspresi wajah yang kaya.

Dia membuat orang-orang di sekitarnya ketularan keren. Rothe tidak hanya paham comedic timing tapi juga tahu bagaimana membuat kita simpati terhadap karakternya. Dia adalah alasan kenapa penonton mau menonton film ini lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi.

[Gambas:Video 20detik]

(dar/dar)

Hide Ads