The Transporter 2: Semakin Menggila di Seri Kedua

The Transporter 2: Semakin Menggila di Seri Kedua

- detikHot
Jumat, 16 Sep 2005 15:32 WIB
Jakarta - Bagi beberapa penonton awam, terkadang tidak tahu atau sulit membedakan film-film dari negara tertentu. Asal yang mainnya 'orang bule' dan berbahasa Inggris, mereka akan berpikir bahwa itu film berasal dari Hollywood. Padahal tidak selalu begitu, film-film negara Eropa pun sesekali mampir di bioskop kita, terutama dari Inggris dan Perancis.Beberapa bulan terakhir di bioskop Indonesia beredar film Empire of the Wolves (L Empire des Loups) dan 36 (36 Quai des Orfevres) yang keduanya merupakan film Perancis. Jika mau ke belakang, beberapa tahun terakhir juga ada Steal (Stephen Droff) atau 'Don't Die Too Hard' yang cukup sukses.Dari semua itu, biasanya yang paling populer adalah film-film yang diproduseri oleh Luc Besson (The Messenger: The Story of Joan of Arc, The Fifth Element, Leon: The Professional). Film 'The Transporter' merupakan salah satu film produksi Luc yang kemudian diambil alih distribusinya oleh 20th Century Fox Pictures karena percaya film ini akan menghasilkan banyak uang. Film-film lain yang diproduksi Luc antara lain 'Michel Vaillant', 'Wasabi', trilogi 'Taxi', serta dua film Jet Li yaitu 'Kiss of the Dragon' dan 'Danny the Dog'.Kisah film kedua 'Transporter' ini sebenarnya tidak begitu jauh dengan film pertama, yaitu sama-sama memiliki cerita yang sederhana, tidak masuk akal, dan banyak yang kurang berhubungan antara satu dengan lainnya. Tapi bukan itu yang dicari dalam film ini, melainkan faktor hiburan yang disuguhkan dalam bentuk aksi laga yang luar biasa, bahkan dalam dunia nyata tidak mungkin terjadi. Pokoknya, jika nonton film ini, nikmati saja adegan-adegan yang terbilang original (walau tetap bergaya The Matrix), tapi jangan berpikir mengenai logika.Setelah menjalani profesi sebagai pengantar barang di daerah mediterian Perancis, kini Frank Martin (Jason Statham) pindah ke kota Miami, Amerika untuk menjalani profesi yang harusnya lebih santai dan tenang, yaitu supir pribadi keluarga Tuan dan Nyonya Billings (Matthew Modine dan Amber Valletta). Tugas utamanya adalah antar jemput anak keluarga itu, Jack Billings (Hunter Clary), seperti ke sekolah dan lain-lainnya.Suatu ketika dalam kunjungan ke dokter, Jack diculik oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh Lola (Katie Nauta). Frank telah berusaha keras menyelamatkan Jack tapi gagal juga. Lalu penculikan itu berujung permintaan uang dari Gianni (Alessandro Gassman) kepada keluarga Billings dengan ancaman nyawa Jack. Permintaan Gianni adalah 20 juta dollar dalam 2 jam dengan nomor seri uang yang tidak berurutan. Sementara Frank yang nyawanya selamat pun mendapat tuduhan mungkin dia juga terlibat dalam aksi kejahatan ini, selain tentu saja penculikan tersebut menyinggung harga dirinya. Ia merasa bertanggungjawab. Oleh karena itu, Frank pun memutuskan bahwa ia harus bisa membebaskan Jack dengan cara apa pun. Namun setelah semakin dalam terlibat, Frank pun tahu bahwa ternyata ini tidak sekedar kasus penculikan. Ada hal lain yang diincar Gianni yaitu menyebarkan virus berbahaya. Sendirian Frank pun melakukan segala upaya agar bisa melawan Gianni, baik itu di darat, laut, sampai di pesawat terbang.Jika Anda suka dengan film pertama 'The Transporters', tidak diragukan lagi pasti Anda pun akan lebih menyukai film kedua ini sebab aksi laganya lebih banyak dan 'gila-gilaan'. Durasi film pun tidak terlalu panjang sehingga tidak akan melelahkan bagi yang kurang suka nonton film. Sutradara film kedua ini adalah Louis Leterrier yang merupakan mantan asisten sutradara film 'The Transporter' dan 'Asterix and Obelix: Mission Cleopatre'. Kemudian karirnya meningkat menjadi sutradara melalui film 'Danny the Dog' dan 'The Transporter 2'.Aktor utamanya, Jason Statham, memang kurang dikenal, bahkan terkadang kita tidak menyadari kehadirannya karena perannya terlalu kecil. Padahal daftar film aktor kelahiran Inggris ini cukup bergengsi, mulai dari 'Lock, Stock and Two Smoking Barrels', 'Snatch', 'The One', 'The Italian Job', 'Collateral', sampai 'Cellular'. Hollywood seharusnya layak menempatkan dia menjadi aktor laga keras berikutnya. Selain itu, melihat penampilan Jason Statham yang di film ini nyaris selalu berpakaian jas hitam dengan dasi panjang, mengingatkan tampaknya ia pantas menjadi pameran utama film yang berdasarkan game berjudul 'The Hitman'. (fta/)

Hide Ads