'Crazy Rich Asians': Rumitnya Pacaran Sama Orang Kaya

'Crazy Rich Asians': Rumitnya Pacaran Sama Orang Kaya

Candra Aditya - detikHot
Senin, 10 Sep 2018 14:40 WIB
Foto: imdb.
Jakarta -

Rachel Chu (Constance Wu) adalah seorang profesor di NYU. Dia muda, dia cantik, dia berprestasi. Pacarnya adalah Nick Young (Henry Golding), seseorang yang ketampanannya membius banyak orang.

Hari itu Nick mengajak Rachel pergi ke Singapura untuk menghadiri perkawinan sahabatnya, Colin (Chris Pang) dan Araminta (Sonoya Mizuno). Rachel setuju untuk pergi.

'Crazy Rich Asians': Rumitnya Pacaran Sama Orang KayaFoto: imdb.


Keanehan pertama terjadi ketika mereka sampai di bandara. Bukannya pergi ke bagian kelas ekonomi, Nick mengajak Rachel masuk ke area first class. Di sebuah kabin yang nyaman dan sampanye di tangan, Rachel akhirnya mengetahui bahwa Nick berasal dari keluarga kaya raya.

Rachel sebenarnya tidak peduli. Materi Nick bukanlah alasan ia mencintai lelaki ini. Tapi semuanya berubah ketika mereka mendarat di Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nick yang kamu pacari itu Nick Young?" tanya Peik Lin (Awkwafina), sahabat Rachel ketika Rachel bertamu ke rumahnya.

"Kalian semua kenal?" jawab Rachel balik. "Siapa yang tidak kenal? Keluarga Young adalah bangsawan Singapura!" jelas Peik Lin, yang diamini oleh seluruh anggota keluarganya. Rachel makin shock.

Ia baru tahu bahwa Nick berasal dari keluarga kaya raya tapi ia tidak menyangka bahwa Nick sekaya itu.

'Crazy Rich Asians': Rumitnya Pacaran Sama Orang KayaFoto: imdb.



Malam itu, Rachel datang ke rumah nenek Nick dan di sanalah ia bertemu dengan ibu Nick, Eleanor Young (Michelle Young). Dan jelas sudah bahwa Eleanor membencinya.

Sekarang Rachel mempunyai misi untuk meyakinkan Eleanor bahwa ia bukan perempuan mata duitan dan lebih dari layak untuk menjadi pendamping Nick.

Diadaptasi dari novel laris karya Kevin Kwan (bagian pertama dari trilogi yang sudah terbit), 'Crazy Rich Asians' adalah sebuah resep lama romantic comedy yang pernah menjadi andalan studio-studio besar Hollywood.

'Crazy Rich Asians': Rumitnya Pacaran Sama Orang KayaFoto: imdb.


Era 1990-an (dan mungkin awal 2000-an), film-film seperti 'Crazy Rich Asians' adalah film-film yang kerap kali membawa pundi-pundi dolar untuk Hollywood. Biasanya dibintangi oleh bintang-bintang film andalan, seperti Sandra Bullock, Reese Witherspoon, Kate Hudson, dan Julia Roberts. Berita bagusnya, 'Crazy Rich Asians' berhasil bersanding dengan film-film klasik yang dibintangi oleh aktor-aktor legendaris tersebut.

Secara plot, 'Crazy Rich Asians' tidak menawarkan sesuatu yang baru. Ini seperti sebuah romantic comedy kebanyakan: karakter utamanya sangat adorable, love interest-nya sangat menggiurkan, semua pemainnya sedap dipandang, sahabat karakter utamanya selalu kocak, subplotnya tidak pernah membayang-bayangi kisah utamanya dan resolusi ceritanya terjadi di bandara.

Peter Chiarelli dan Adele Lim sebagai penulis skenario tidak berusaha melawan konvensi-konvensi genre ini. Ia justru merengkuhnya dengan baik. Lengkap dengan meet cute dan momen-momen romansa yang akan membuat Anda cengengesan senang.

Jokes film ini saling bertumpuk. Dan rata-rata semua jokes itu akan berhasil membuat Anda tertawa terbahak-bahak. Terutama ketika Anda bertemu dengan karakter Peik Lin, yang diperankan dengan begitu asyik oleh Awkwafina. Hampir semua yang dia lakukan di film ini akan membuat Anda cekikikan tanpa henti.

'Crazy Rich Asians': Rumitnya Pacaran Sama Orang KayaFoto: imdb.


Bagian paling revolusioner dari film ini adalah fakta bahwa semua pemainnya adalah keturunan Asia. Ini menjadi langkah yang baik dari Hollywood untuk mulai peduli dengan berbagai representasi yang ada.

Dengan maraknya movement soal representasi dan kesetaraan di Hollywood, 'Crazy Rich Asians' bisa menjadi awalan yang bagus. Meskipun gambaran orang Asia yang ada di film ini masih masuk ke ranah stereotipe, paling tidak usaha mereka patut dirayakan.

Kapan lagi kita bisa menyaksikan sebuah film dengan semua karakter Asia, dengan setting Asia dan konflik yang sangat Asia, dibuat oleh studio besar Hollywood dan dinikmati oleh penonton di seluruh dunia.

Jon M Chu dengan filmography seperti 'Step Up' jilid 2, 3, 4, dan 'GI Joe: Retaliation' memang bukan jenis sutradara yang terkenal atas film-film yang punya emosi. Film-film Jon M Chu cenderung lebih fokus pada visual dan hiburan-hiburan receh daripada plot atau emosi karakter film-filmnya. Film-film Jon M Chu lebih asyik dinikmati ketika ia fokus dengan hal-hal tidak penting (adegan tari atau adegan berantem) karena pada saat itulah, keahliannya membuat visual yang menarik menjadi fokus.

Dalam 'Crazy Rich Asians', keahlian Jon M Chu menggambar sebuah adegan dengan visual yang megah terbayar. Setiap momen dalam 'Crazy Rich Asians' terasa begitu indah, berlebihan, dan asyik untuk dilihat lama-lama. Dengan barisan aktor yang bentuknya sangat enak dipandang, menonton 'Crazy Rich Asians' rasanya seperti melihat matahari dengan mata telanjang. Keindahannya sangat menyilaukan dan itu justru menjadi senjata utama film ini.

Yang juga mengejutkan dalam film ini adalah ternyata Jon M Chu tidak lupa membuat film ini menjadi sentimentil dan berhati. Film ini mempunyai hati yang sangat besar. Hal ini bisa dicapai karena Jon M Chu memiliki barisan aktor yang lebih dari piawai untuk melakukan tugasnya.

Chemistry antara Constance Wu dan Henry Golding lebih dari cukup untuk membuat penonton percaya pada cinta mereka. Tapi senjata utama film ini adalah Michelle Yeoh. Bahkan tanpa berkata-kata, figurnya menghantui film ini.

Adegan showdown terakhir antara Constance Wu dan Michelle Yeoh adalah alasan utama kenapa 'Crazy Rich Asians' menjadi sebuah romantic comedy yang sangat berkesan. Di sebuah zaman ketika Presiden Amerika Serikat adalah Donald Trump, statement Rachel Wu soal identitasnya sebagai seorang imigran menjadi nilai plus untuk film ini.

'Crazy Rich Asians' mungkin bukan film sebuah romantic comedy yang revolusioner. Film ini tidak jauh berbeda dengan film-film seperti 'Runaway Bride', 'Notting Hill', 'Sweet Home Alabama', dan lain-lain.

Tapi ini adalah sebuah romantic comedy yang muncul setelah sekian lama kita dibombardir dengan berbagai macam film superhero. Dan fakta bahwa semuanya dimainkan oleh para pemain Asia menjadikan film ini sebagai pengalaman menonton yang sungguh-sungguh menyenangkan.

(doc/doc)

Hide Ads