'The Spy Who Dumped Me': Menjadi Mata-Mata Nyatanya Tak Mudah

Premiere

'The Spy Who Dumped Me': Menjadi Mata-Mata Nyatanya Tak Mudah

Candra Aditya - detikHot
Selasa, 07 Agu 2018 15:39 WIB
Foto: imdb.
Jakarta -

Ada banyak resep untuk membuat buddy comedy yang asyik untuk dikunyah. Resep yang paling umum adalah menempatkan dua orang dengan kepribadian berlawanan dan paksa mereka untuk bekerja sama. Resep ini sudah pernah kita lihat variasinya lewat '38 Hrs', 'Hot Fuzz', 'Men In Black', serial '21 Jump Street', serial 'Bad Boys', serial 'Rush Hour', serial 'Lethal Weapon' dan masih banyak lagi. Namun jika kita berbicara soal buddy comedy yang dua-duanya perempuan, jumlahnya akan sangat sedikit.

Buddy comedy yang menempatkan posisi perempuan sederajat dengan para laki-laki dengan membuat mereka mempunyai misi dan beraksi melawan penjahat jumlahnya semakin sedikit. Yang terakhir paling memorable mungkin adalah 'The Heat' karya Paul Feig.

Dengan 'lawan' yang sangat sedikit, 'The Spy Who Dumped Me' mempunyai banyak peluang untuk memainkan (atau mungkin melawan) konvensi buddy comedy. Ia bahkan punya banyak kesempatan untuk membuat peraturan sendiri dan bisa bertingkah seenak udelnya jika ia mau. Tapi sayangnya, hasilnya sangat melempem. 'The Spy Who Dumped Me' tidak hanya terasa sangat konvensional tapi ia juga gagal untuk menjadi sebuah buddy comedy yang mumpuni.

'The Spy Who Dumped Me': Menjadi Mata-Mata Nyatanya Tak MudahFoto: imdb.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alkisah ada dua sahabat, Audrey (Mila Kunis) dan Morgan (Kate McKinnon). Audrey adalah seorang kasir sementara Morgan adalah aspiring actress. Keduanya sepertinya adalah sahabat karib. Dalam sebuah adegan penyiksaan mereka membuktikan bahwa mereka tahu borok masing-masing. Tapi seperti halnya sahabat yang sudah sangat erat, mereka tetap saling mencinta meskipun mereka mempunyai kepribadian yang jomplang. Audrey jauh lebih normal sementara Morgan adalah badut yang melakukan hal-hal ekstrem, seperti mengirim foto kemaluan pria ke orang tuanya.

Hari itu mereka merayakan ulang tahun Audrey yang ke-30. Di sana Audrey muak dengan semua orang yang menanyakan dimana kekasihnya, Drew (Justin Theroux). Audrey muak bahwa semua orang hanya peduli tentang pacarnya. Yang orang-orang tidak tahu adalah betapa menyebalkan Drew sebenarnya. Ia telah memutuskan Audrey melalui sms. Morgan kemudian mengusulkan Audrey untuk membakar semua barang Drew.

Di tengah-tengah prosesi pembakaran, Drew menelpon dan berkata bahwa ada hal penting disana. Audrey mulai marah. Bagaimana bisa setelah Audrey berkali-kali meminta kepastian, Drew tidak pernah merespon tapi ketika ia membakar semua barangnya, Drew mulai nyaut? Keadaan semakin aneh ketika keesokan harinya Audrey bertemu dengan Sebastian (Sam Heughan) dan Patel (Hasan Minhaj). Mereka kemudian bilang bahwa Drew sebenarnya adalah agen CIA.

'The Spy Who Dumped Me': Menjadi Mata-Mata Nyatanya Tak MudahFoto: imdb.



Tentu saja Audrey menganggap ini semua adalah omong kosong. Sampai akhirnya ia pulang ke apartemen dan melihat Drew datang dan aksi tembak menembak terjadi. Disana Audrey tahu bahwa ia dalam keadaan bahaya. Sekarang ia dan Morgan berada dalam posisi tersudut dan tidak ada cara lain selain menyelesaikan misi Drew yang tertunda.

Ditulis oleh Susanna Fogel dan David Iserson, 'The Spy Who Dumped Me' adalah sebuah buddy comedy yang bingung mau jadi film apa. Sebagai film komedi, ia sangat kurang pasokan jokes-jokes yang asyik. Jokes-jokes verbal maupun visual sangat jarang berhasil. Untungnya ada Kate McKinnon yang lebih dari komit untuk melakukan apapun yang film ini butuhkan untuk menjadi lucu. Sayangnya, skrip yang lemah tidak akan bisa diselesaikan dengan satu comedy genius.

'The Spy Who Dumped Me': Menjadi Mata-Mata Nyatanya Tak MudahFoto: imdb.



Dengan jokes yang hit and miss, 'The Spy Who Dumped Me' bisa menggunakan aspek lain untuk mengangkat filmnya. Namun ternyata tidak. Plot misterinya sestandar ada-flashdisk-berisi-informasi-penting-yang-direbutkan-semua-orang. Tidak ada yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Sutradara Susanna Fogel malah lebih fokus dengan adegan-adegan aksi yang dibuat berdarah-darah dan sadis yang sayangnya tidak berkontribusi apa-apa terhadap film ini kecuali membuat filmnya menjadi sedikit lebih edgy. Tapi itu pun bukan lagi shock value yang akan membuat penonton terperangah.

Ada beberapa momen yang menarik yang bisa diolah dalam film ini. Setiap kali McKinnon dan Kunis bercengkerama tentang persahabatan mereka film ini jadi punya kesempatan untuk sedikit lebih bersinar. Namun sayangnya, lagi-lagi, momen tersebut selalu diinterupsi dengan berbagai adegan laga medioker yang terus bermunculan. 'The Spy Who Dumped Me' mempunyai banyak pintu untuk tampil mentereng dan dia memilih untuk menendangi pintu-pintu tersebut. Dan itu adalah tindakan kriminal terberat.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International

(doc/doc)

Hide Ads