Ninjago adalah sebuah kota yang sering diaduk-aduk oleh Lord Garmadon (Justin Theroux, paling cemerlang). Lloyd (Dave Franco, penuh energi yang mengasyikkan) adalah anak Garmadon yang muak dengan kelakuan ayahnya.
Lloyd sendiri sebenarnya adalah ninja yang berguru kepada Master Wu (Jackie Chan). Bersama teman-temannya ---—Kai (Michael Pena), Jay (Kumail Nanjiani), Nya (Abbi Jacobson), Zane (Zach Woods) dan Cole (Fred Armisen)—-- Lloyd berusaha keras untuk mempertahankan perdamaian di Ninjago.
![]() |
Master Wu kemudian mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pahlawan sejati, mereka harus menggunakan kekuatan dalam diri mereka sendiri. Sementara itu, Lord Garmadon dan kawan-kawannya masih terus-terusan menyerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai dua jilid '21 Jump Street' reboot yang begitu sukses, Phil Lord dan Christopher Miller mengguncang bioskop dengan 'The Lego Movie' tiga tahun lalu. Film tersebut ternyata mempunyai selera humor yang sangat fresh dengan campuran stop-motion animation dan CGI yang begitu enak untuk dilihat.
Dengan cerita yang menyegarkan dan jokes yang begitu paten, mereka berhasil meraih 469 juta dollar dari pendapatannya di seluruh dunia dengan mudah.
Film yang tadinya murni berfungsi sebagai iklan Lego tersebut akhirnya mendapatkan lampu hijau untuk dibuatkan spin-off-nya.
![]() |
Spin-off yang pertama dirilis awal tahun ini. Dengan judul The Lego Batman, kita menyaksikan bagaimana karakter DC yang gelap itu menjadi begitu lucu dan menggemaskan dalam ukuran mini. Kita melihat bagaimana Batman berhadapan dengan Joker versi Lego dan jokes-jokes soal superhero yang cukup fresh.
Meskipun unsur kejutan dan originalitasnya sudah tidak ada, 'The Lego Batman' masih tetap menghibur. Dengan 300 juta dollar lebih, serial Lego membuktikan bahwa ia adalah sumur yang layak untuk terus digali.
'The Lego Ninjago Movie' adalah spin-off kedua dari serial ini dan tanda-tanda betapa lunturnya kreativitas para pembuat seri ini. Dengan tiga sutradara ---—Charlie Beanm, Paul Fisher, Bob Logan—dan enam penulis skenario—Dan Lin, Phil Lord, Christopher Miller, Chris McKay, Maryann Garger, Roy Lee—-- 'The Lego Ninjago Movie' seperti sebuah campuran berbagai macam makanan yang tidak tahu mau jadi apa akhirnya.
'The Lego Ninjago Movie' dengan 'The Lego Movie' dan 'The Lego Batman' bukanlah film yang berbeda. Ini adalah film tentang seorang hero yang akhirnya berhasil mengalahkan si penjahat. Hanya saja dalam film ini kita akan melihat sentuhan Asia yang sangat kental dengan martial arts, monster raksasa dan Jackie Chan sebagai salah satu pengisi suaranya.
![]() |
'The Lego Ninjago Movie' berusaha keras untuk tampak berbeda dengan film-film sebelumnya namun pada akhirnya terjerembab ke lubang yang sama. Usahanya untuk mengajak pengisi suara yang tetap kekinian —---ada lulusan dari Saturday Night Live, serial Portlandia, serial Broad City dan serial Silicon Valley—---- bisa diacungi jempol namun sepertinya anak-anak tidak akan peduli dengan jokes-jokes mereka.
Meskipun mereka semua, terutama Justin Theroux dan Dave Franco, tampil dengan baik. Bagi penonton dewasa, 'The Lego Ninjago Movie' adalah sebuah déjà vu yang tidak perlu.
Namun bagi penonton anak-anak, 'The Lego Ninjago Movie' mungkin adalah sebuah tontonan yang cukup menyenangkan. Ada kucing raksasa menyerang yang menjadi sebuah hiburan kocak.
Presentasi animasinya pun tampil prima. Menonton iklan yang berkedok film sebenarnya tidak begitu mengesalkan. Film pertama Lego telah membuktikannya. Namun dibutuhkan lebih dari sekedar ninja-ninja lucu untuk membuat para penonton dewasa bisa menikmati daur ulang yang mulai letoy ini.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International